Gambar Sampul Biologi · Bab 9 Sistem Reproduksi
Biologi · Bab 9 Sistem Reproduksi
Renni dkk

23/08/2021 12:39:54

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

247

Sistem Reproduksi

Bab

Bab

9

9

Sumber:

www.pro

¿

le.myspace.com, 2006.

Manusia terbentuk di dalam rahim dari hasil peleburan sperma dan sel telur.

Kemudian setelah 9 bulan 10 hari, bayi akan lahir. Bagaimana hal itu dapat

terjadi? Alat-alat apa saja yang berperan pada proses perkawinan pada ma-

nusia?

Seksual

Aseksual

Spermatozoa

Ovum

Ovarium

Te s t i s

Spermatogenesis

Oogenesis

Menstruasi

Fertilisasi

ASI

Kehamilan

Kekebalan

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa

mampu menjelaskan proses pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi,

fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta mengetahui kelainan/penyakit

yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.

K

ata-Kata

K

unci

Biologi

SMA/MA Kelas XI

248

Peta Konsep

meningkatkan

membahas tentang

terdiri atas

memengaruhi

meliputi

melibatkan

berupa

Organ-organ

reproduksi pria

Spermatogenesis

Hormon-hormon

pria

Oogenesis

Menstruasi

Kehamilan

Persalinan

Pemberian ASI

Imunitas

Sistem Reproduksi

Organ-organ

reproduksi wanita

Hormon-hormon

wanita

Proses

s

siologis

Sistem reproduksi

pria

Sistem reproduksi

wanita

Kontrasepsi

Gangguan dan kelainan

pada sistem reproduksi

Organ reproduksi

dalam

Organ reproduksi

luar

- Ovarium

- Tuba fallopii

- Uterus

- Vulva

- Klitoris

- Perinium

Organ reproduksi

dalam

Organ reproduksi

luar

- Testis

- Saluran pengeluaran

- Kelenjar

asesoris

- Penis

- Scrotum

didukung oleh

didukung oleh

meliputi

meliputi

meliputi

terdiri atas

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

249

Pendahuluan

A.

Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari

organisme sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui dua cara, yaitu:

1. Repoduksi Aseksual ( Vegetatif)

Reproduksi aseksual adalah terbentuknya

individu baru tanpa melakukan peleburan sel

kelamin.

2. Reproduksi Seksual ( Generatif)

Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin

( gamet) dari dua individu yang berbeda jenis

kelamin.

Pada reproduksi generatif terjadi persatuan

dua macam gamet dari dua individu yang berbeda

jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran

materi genetik yang memungkinkan terbentuknya

individu baru dengan sifat baru. Pada organisme

tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet,

gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina

atau sel telur. Kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk,

ukuran, dan motilitasnya. Kondisi gamet yang demikian disebut

heterogamet

.

Peleburan dua macam gamet tersebut disebut

singami

. Peristiwa singami

didahului dengan peristiwa fertilisasi ( pembuahan), yaitu pertemuan sperma

dengan sel telur. Pada organisme sederhana tidak dapat dibedakan gamet

jantan dan gamet betina karena keduanya sama, maka disebut

isogamet

. Bila

salah satu lebih besar dari lainnya disebut

anisogamet

.

Reproduksi Manusia

B.

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi organ dan zat dalam

organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi

pada manusia berbeda antara pria dan wanita. Pria menghasilkan gamet

jantan atau spermatozoa yang dibentuk di dalam testis. Spermatozoa

berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita

menghasilkan sel telur ( ovum) yang dibentuk di dalam ovarium. Semenjak

lahir, manusia memang telah dilengkapi alat (organ) reproduksi. Alat-alat

reproduksi akan berfungsi ketika mencapai kematangan, di mana seseorang

telah menginjak masa subur. Namun demikian, alat-alat reproduksi ini akan

berfungsi serta berproses secara baik jika seseorang dalam keadaan sehat.

1. Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis,

dan hormon-hormon pada pria. Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat

menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma. Sperma tersimpan

Sumber:

Kamus Visual, 2004, Hal. 160-170.

Gambar 9.1

(a) Alat reproduksi

pria, (b) alat reproduksi wanita.

(a)

(b)

penis

testis

ovarium

rahim

Biologi

SMA/MA Kelas XI

250

dalam cairan yang terlindung dan bergizi, yaitu air mani. Organ reproduksi

pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan luar.

a. Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam pada sistem reproduksi pria terdiri atas testis,

saluran pengeluaran, dan kelenjar asesoris. Berikut ini akan dijelaskan masing-

masing organ dalam tersebut.

1) Testis

Testis atau buah zakar adalah bagian dari

organ reproduksi pria, terletak di bawah penis,

dalam scrotum (kantung zakar). Pria memiliki

sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri

dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang

testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk

kantung yang disebut kantung zakar (skrotum).

Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan

sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut

testoteron

. Hormon inilah yang membuat ‘sifat jantan’, seperti otot-otot yang

menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di dalam testis terdapat saluran-

saluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat

pembentukan spermatozoa. Di belakang masing-masing terdapat epididimis.

Dari masa puber (akil balig) sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi

sperma setiap waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu

puncak bersenggama.

2) Saluran pengeluaran

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat reproduksi pria

terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.

a) Saluran epididimis

Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari sini,

sperma bergerak menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui

saluran mani ( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada

kantung kemih.

b) Vas deferens

Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran ini tidak

menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar

prostat. Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya

sperma dari epididimis menuju kantung semen (kantung mani/ vesikula

seminalis).

c) Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan

kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan

sperma agar masuk ke dalam uretra.

akhir epididimis

tunika vaginalis

bagian kepala

epididimis

bagian akhir testis

ekor

epididimis

saluran sperma

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 9.2

Testis.

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

251

d) Uretra

Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke

lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan

baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual.

Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran

pengeluaran air mani.

Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.

Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan

letaknya, yaitu:

Pars praprostatica

, terletak sebelum kelenjar

prostat.

Pars prostatica

, terletak di prostat. Pada

bagian uretra ini terdapat pembukaan kecil,

di mana terletak muara

vas deferens

.

Pars membranosa

, panjang sekitar 1,5 cm

dan di bagian

lateral terdapat kelenjar

bulbo uretralis.

Pars spongiosa/

cavernosa

, panjang sekitar

15 cm dan melintas di corpus spongiosum

penis.

3) Kelenjar asesoris

Pada waktu sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan

berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Kelenjar ini

berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar

asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas:

a) Vesikula seminalis

Vesikula seminalis terletak di belakang kantung kemih disebut juga

kantung semen. Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang

merupakan sumber makanan bagi sperma.

b) Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kantung kemih dan merupakan

pertemuan antara uretra dengan vas deferens.

c) Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar prostat dan langsung

menuju uretra. Kelenjar prostat dan kelenjar Cowper berfungsi untuk

menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi nutrisi dan

mempermudah gerakan spermatozoa.

b. Organ reproduksi luar

Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh yang

terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan

scrotum.

1) Penis

Penis (dari

bahasa Latin

phallus

yang artinya ekor) adalah alat kelamin

jantan dan juga berfungsi sebagai

organ eksternal untuk

urinasi.

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

ureter

kelenjar

prostat

kelenjar bulbo

uretralis

saluran

ejakulasi

testis

kulup

uretra

pembuluh

darah

kantung kemih

epididimis

Gambar 9.3

Sistem reproduksi

organ dalam pria

Biologi

SMA/MA Kelas XI

252

Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada

penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak

mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada

suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah

sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

2) Scrotum (kantung zakar)

Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum

berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara

scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan

ikat dan otot polos.

c. Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pematangan

spermatozoa (sel benih pria). Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar)

dan lamanya sekitar 72 hari. Proses spermatogenesis sangat bergantung pada

mekanisme hormonal tubuh.

Spermatozoa ( sperma) yang normal memiliki kepala dan ekor, di mana

kepala mengandung materi genetik DNA, dan ekor yang merupakan alat

pergerakan sperma. Sperma yang matang memiliki kepala dengan bentuk

lonjong dan datar serta memiliki ekor bergelombang yang berguna mendorong

sperma memasuki air mani. Kepala sperma mengandung inti yang memiliki

kromosom dan juga memiliki struktur yang disebut

akrosom.

Akrosom

mampu menembus lapisan jelly yang mengelilingi telur dan membuahinya

bila perlu. Sperma diproduksi oleh organ yang bernama testis dalam kantung

zakar. Hal ini menyebabkan testis terasa lebih dingin dibandingkan anggota

tubuh lainnya. Pembentukan sperma berjalan lambat pada suhu normal, tapi

terus-menerus terjadi pada suhu yang lebih rendah dalam kantung zakar.

Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa

atau spermatogonium. Selain itu juga terdapat sel Sertoli yang berfungsi

Spermatogonium

(diploid)

Miosis I

Miosis II

spermatosit

primer

pembelahan

spermatosit

sekunder

spermatosit

sekunder

spermatid

(haploid)

Gambar 9.4

Spermatogenesis.

Sumber:

www.emc.maricopa.edu, 2006.

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

253

memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus

seminiferus. Sel Leydig berfungsi menghasilkan testosteron.

d. Proses spermatogenesis

Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel

spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit

sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid. Spermatid berdeferensiasi

menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP

(Androgen Binding Protein)

testosteron tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan

menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipo

s

sis

agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Kemudian spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan

cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat,

dan kelenjar Cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar

tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang

laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.

Pada laki-laki,

spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan spermatozoa dapat

terjadi setiap saat.

e. Hormon reproduksi pada pria

Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa

hormon. Hormon-hormon tersebut adalah sebagai berikut:

1) Testosteron

Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap

pertumbuhan seks sekunder pria seperti pertumbuhan rambut di wajah

(kumis dan jenggot), pertambahan massa otot, dan perubahan suara. Hormon

ini diproduksi di testis, yaitu di sel Leydig. Produksinya dipengaruhi oleh

FSH

(Follicle Stimulating Hormone)

, yang dihasilkan oleh hipo

s

sis. Hormon ini

penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma,

terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.

2) Luteinizing Hormone/LH

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipo

s

sis anterior. Fungsi LH adalah

merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada

masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin

sekunder.

Pada pria, awal pubertas antara usia 13 sampai 15 tahun terjadi

peningkatan tinggi dan berat badan yang relatif cepat bersamaan dengan

pertambahan lingkar bahu dan pertambahan panjang penis dan testis.

Rambut pubis dan kumis serta jenggot mulai tumbuh. Pada masa ini, pria

akan mengalami mimpi basah.

3) Follicle Stimulating Hormone/FSH

Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipo

s

sis anterior. FSH berfungsi

untuk merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (

Androgen Binding Protein

)

yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

254

Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut

spermiogenesis

.

Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama

2 hari.

4) Estrogen

Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-

sel Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat

testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada

tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.

5) Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur metabolisme testis.

Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada

spermatogenesis.

2. Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita meliputi kumpulan organ- organ reproduksi,

proses oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan. Organ reproduksi

perempuan adalah alat atau bagian tubuh perempuan yang berkaitan erat

dengan kehamilan atau kemampuan beranak.

Organ reproduksi wanita terbagi dua yaitu di dalam dan di bagian luar tu-

buh. Organ reproduksi dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung, seba-

liknya alat reproduksi luar dapat dilihat. Setiap bagian dari alat reproduksi ini

menyambungkan dengan setiap bagian yang lainnya. Semua alat reproduksi

dalam ini ditopang oleh tulang pinggul. Perhatikan gambar 9.5.

a. Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam membentuk sebuah jalur (

saluran kelamin

), yang

terdiri atas sepasang indung telur ( ovarium), sepasang saluran telur (tuba

fallopii), dan rahim ( uterus).

1) Sepasang indung telur (ovarium)

Ovarium atau indung telur adalah

kelenjar kelamin wanita. Setiap wanita

memiliki sepasang ovarium. Masing-masing

ovarium berada di sisi kanan dan

tuba fallopii

kantung kemih

tulang kemaluan

klitoris

uretra

anus

rektum

serviks

uterus

ovarium

vagina

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

Gambar 9.5

Alat reproduksi wanita.

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

255

kiri rahim serta berukuran sama besar, yaitu sebesar kacang kecil. Sepasang

ovarium ini secara bergantian memiliki tugas memproduksi telur setiap bulan.

Dalam ovarium terdapat

folikel de Graaf

yang akan berkembang menjadi sel

telur (ovum). Proses perkembangan sel telur disebut

oogenesis

. Pada manusia,

perkembangan oogenesis mulai dari

oogonium sampai menjadi

oosit

terjadi

pada

embrio dalam kandungan. Oosit

tidak akan berkembang menjadi ovum

sampai dimulainya

masa pubertas.

Ovarium memulai tugasnya pada saat seorang anak wanita mulai

mengalami haid, sekitar umur 10-12 tahun. Di dalam ovarium ini, sebenarnya

terdapat ratusan sel telur, tetapi setiap bulannya hanya ada satu sel telur

yang matang, entah dari ovarium sebelah kiri atau sebelah kanan. Telur

yang matang ini hanya bertahan hidup selama 24 jam (satu hari). Jika sperma

berjumpa dan berhasil menembus sel telur yang matang, yang masih hidup,

maka terjadi pembuahan (ovulasi). Sel telur yang berhasil dibuahi oleh sel

spermatozoa akan membentuk zigot. Selanjutnya akan berkembang sampai

menjadi bayi selama sembilan bulan lebih beberapa hari dalam kandungan.

Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit

(sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.

Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai

mengalami pematangan menjadi sel telur, tetapi hanya sekitar 400 sel telur

yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus

menstruasi dilepaskan 1 telur. Ribuan oosit yang tidak mengalami proses

pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan

hilang pada masa menopause.

Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya. Sel telur yang

tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya,

sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat

sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom

maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada

usianya yang telah lanjut.

Selain itu, ovarium memproduksi juga dua hormon penting dalam

kehidupan perempuan. Kedua hormon tersebut adalah estrogen dan

progesteron. Hormon-hormon ini berpengaruh besar pada pertumbuhan,

pembangunan, dan berfungsi untuk semua organ tubuh perempuan terutama

alat-alat reproduksi. Misalnya, hormonlah yang menyebabkan pertumbuhan

payudara dan penyebab haid (menstruasi) setiap bulan.

2) Sepasang saluran telur (tuba fallopii)

Wanita memiliki sepasang saluran telur, yang masing-masing

menyambungkan antara masing-masing ovarium dengan rahim pada setiap

sisinya. Panjang masing-masing saluran telur ini, sekitar 10-12 sentimeter dari

tepi atas rahim ke arah ovarium. Ujung kiri dan kanan dari saluran telur ini

membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur

jatuh ke dalamnya ketika dilepaskan dari ovarium.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

256

Ovarium tidak menempel pada saluran telur tetapi menggantung dengan

bantuan sebuah ligamen. Sel telur bergerak di sepanjang saluran telur dengan

bantuan

silia

(rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Jika di dalam tuba

fallopii sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang

telah dibuahi ini mulai membelah. Selama 4 hari, embrio yang kecil terus

membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni saluran dan masuk ke

dalam rahim. Untuk sampai di rahim, telur ini membutuhkan waktu lima hari,

sejak dilepaskan dari ovarium. Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan

proses ini disebut

implantasi

.

3) Rahim (uterus)

Rahim terletak di belakang kandung kemih

dan di depan rektum. Rahim diikat oleh 6 ligamen.

Rahim merupakan saluran berongga yang lebih

besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk

saluran sempit, yaitu vagina. Rahim terletak di

bagian pusat sistem, berbentuk kantung tempat

bayi berkembang. Tanpa bayi di dalamnya rahim

sangat kecil hanya 7 hingga 9 cm dengan berat 60

gram. Perhatikan gambar 9.6.

Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a) Serviks (leher rahim)

Serviks terletak di puncak vagina. Serviks merupakan uterus bagian

bawah yang membuka ke arah vagina. Sebuah saluran yang melalui serviks

yang memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi

keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,

kecuali selama masa menstruasi dan selama masa

ovulasi

(pelepasan sel telur).

Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama

kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan

saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.

Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan

tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.

Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa

menembusnya dan terjadilah pembuahan (

fertilisasi

). Selain itu, pada saat

ovulasi kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma

yang hidup selama 2 - 3 hari. Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas

melalui korpus dan masuk ke tuba fallopii untuk membuahi sel telur. Oleh

karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1 -2 hari sebelum

ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan

yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan

lendir menjadi licin.

b) Korpus (badan rahim)

Korpus biasanya bengkok ke arah depan. Selama masa reproduktif,

panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan

jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses

infundibulum

tuba uterina

fundus

uterus

endometrium

myometrium

perimetrium

vagina

serviks

ovarium

¿

mbriae

Sumber:

www.wikipedia.org, 2007.

Gambar 9.6

Uterus.

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

257

persalinan, dinding ototnya mengerut sehingga bayi terdorong keluar melalui

serviks dan vagina.

Lapisan dalam dari korpus disebut

endometrium

. Setiap bulan setelah

siklus menstruasi, endometrium akan menebal. Jika tidak terjadi kehamilan,

maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang

disebut dengan siklus menstruasi.

Telur yang terbuahi di saluran telur akan melekat sendiri dan menanamkan

diri (nidasi) dalam selaput lendir di sisi dalam atau rongga rahim.Telur yang

tertanam ini tidak mudah lepas atau rontok, karena lapisan dinding rahim

cukup tebal. Telur ini akan tumbuh menjadi janin. Selanjutnya, rahim akan

melindunginya dan memelihara kehidupan baru sampai pada saat kelahiran

bayi.

Selama kehamilan, rahim sedikit demi sedikit tumbuh menjadi pegangan

bagi pertumbuhan bayi, dengan kantung cairan di sekelilingnya dan

dihubungkan oleh plasenta (ari-ari). Berbeda dengan sebelum kehamilan,

pada saat kelahiran bayi, berat rahim sendiri mendekati satu kilogram.

Sedangkan berat bayi, plasenta, dan cairan yang mengelilinginya, semuanya

sekitar lima kilogram.

4) Liang senggama (vagina)

Vagina (dari

bahasa Latin yang makna literalnya

pelindung

atau

selongsong

)

adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar

tubuh. Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang

saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika

vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan

hubungan seksual).

Lubang pada vagina disebut

introitus

dan daerah berbentuk separuh

bulan di belakang introitus disebut

forset

. Jika ada rangsangan, dari saluran

kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh

kelenjar bartolin

. Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang

tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.

b. Organ reproduksi luar

Organ kelamin luar wanita memiliki dua fungsi, yaitu sebagai jalan masuk

sperma

ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam

dari organisme penyebab infeksi. Saluran kelamin wanita memiliki lubang

yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab

penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme

ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

Organ reproduksi luar wanita terdiri atas vulva, klitoris, dan perineum.

Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih terperinci dari organ reproduksi

luar wanita tersebut.

1) Vulva

Vulva dibatasi oleh labium mayor (sama dengan scrotum pada pria).

Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea ( penghasil

Biologi

SMA/MA Kelas XI

258

minyak). Setelah puber labium mayor akan

ditumbuhi rambut. Labium minor terletak tepat di

sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi

lubang vagina dan uretra.

2) Klitoris

Klitoris

merupakan

penonjolan kecil yang

sangat peka (sama dengan penis pada pria). Kli-

toris merupakan pertemuan antara labium minor

kiri dan kanan yang bertemu di depan. Klitoris

dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut

preputium

(sama dengan kulit depan pada ujung penis pria). Klitoris sangat

sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.

3) Perineum

Perineum merupakan suatu jaringan

s

bromuskuler

di antara vagina dan

anus

.

Perineum merupakan pertemuan labium mayor kiri dan kanan yang

bertemu di bagian belakang. Kulit yang membungkus perineum dan labium

mayor sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering

dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina

merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama

dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembap karena adanya cairan yang

berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.

Pada wanita, awal pubertas biasanya dimulai pada usia 9 sampai 16

tahun. Pada usia ini, tingkat pertumbuhan remaja putri meningkat pesat,

disertai pembesaran payudara dan tumbuhnya rambut pubis. Dalam waktu

1 hingga 2 tahun setelah perubahan ini, tumbuh bulu ketiak dan keputihan

normal

( leukorea

s

siologis)

. Beberapa bulan kemudian periode menstruasi

pertama

( menarkhe)

pun dimulai yang akhirnya akan menjadi menstruasi

siklik. Kejadian menarkhe ini berbeda pada tiap individu.

c. Oogenesis

Organ reproduksi luar

wanita memiliki dua

fungsi, yaitu sebagai

jalan masuk sperma

ke dalam tubuh wanita

dan sebagai pelindung

organ kelamin dalam

dari organisme penye-

bab infeksi.

Sumber:

www.emc.maricopa.edu, 2006.

Gambar 9.7

Oogenesis.

Meiosis I

Meiosis II

(setelah pembuahan)

oogonium

diploid

oosit primer

oosit sekunder

haploid

badan polar

telur

badan polar

badan polar

badan polar

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

259

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium.

Di dalam ovarium janin, sudah terkandung sel pemula atau oogonium.

Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan, oosit

primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian

mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.

Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara

meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu

badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel

yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua

yang hanya berlangsung sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi,

oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Tetapi, jika ada penetrasi sperma,

maka pembelahan meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali.

Pembelahan meiosis II pada oosit sekunder menghasilkan ovum tunggal dan

badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.

Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 50

tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum

selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir

sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.

Setiap bulan, wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.

Bila sel telur ini tidak dibuahi maka akan dikeluarkan melalui proses

menstruasi. Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali. Saat wanita

tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi

pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa

ini disebut

menopause

.

d. Siklus menstruasi pada wanita

Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang wanita

sudah memasuki masa suburnya. Secara biologis, menstruasi menandakan

sudah terbuangnya sel telur miliknya yang sudah matang. Pembuangan ini

dilakukan karena ada proses pergantian sel telur dengan sel telur yang baru.

Bayangkan saja, kalau seandainya tubuh tidak mengeluarkan sel telur yang

sudah matang ini, maka akan menjadi sel telur yang busuk.

Menstruasi terjadi pada semua wanita yang sehat dan memiliki organ

reproduksi yang sehat juga. Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda

bahwa wanita memiliki organ reproduksi yang sehat, dan merupakan salah

satu indikator kesuburan.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan

siklus dan pola menstruasi menjadi tidak teratur,

yaitu:

1) kondisi hormonal belum stabil,

2) kondisi

s

sik terganggu,

3) kondisi psikis terganggu,

4) kurangnya asupan gizi,

5) hamil.

Amatilah skema

spermatogenesis dan

oogenesis. Uraikan

dengan bahasa kalian

sendiri dalam kertas

folio. Kumpulkan

hasilnya pada guru

kalian!

Tindak Lanjut

Biologi

SMA/MA Kelas XI

260

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula

setiap 21 hari dan 30 hari). Pada hari ke-1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan

dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada

saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang

haploid. Saat folikel berkembang menjadi

folikel de Graaf

yang masak, folikel

ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari

hipo

s

sis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding

uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi. Selain

itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipo

s

sis

menghasilkan LH yang berfungsi merangsang

folikel de Graaf

yang masak

untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14. Waktu di sekitar

terjadinya ovulasi disebut

fase estrus

. Perhatikan gambar 9.8.

Sumber:

Microsoft Encarta, 2005.

Gambar 9.8

Siklus menstruasi.

kemungkinan

fertilitas

puncak

fertilitas

kemungkinan

fertilitas

perbaikan dinding

uterus

folikel masuk

memulai penebalan

dinding uterus

ovulasi

dinding uterus

menebal

telur yang tidak

mengalami

fertilisasi mati

telur tersedia

dan

endometrium

berubah

estrogen

progesteron

Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah

menjadi badan kuning

(korpus luteum)

. Badan kuning menghasilkan hormon

progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya

dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode

ini disebut

fase luteal

. Selain itu progesteron juga berfungsi menghambat

pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan

menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi

kepada endometrium terhenti. Selanjutnya, endometrium akan terkelupas

dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase

perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka

FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

e. Fertilisasi

Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba

fallopii, maka terjadilah zigot. Kira-kira 24 sampai 30 jam setelah proses

pembuahan, zigot menyelesaikan pembagian sel pertamanya. Proses mitosis,

satu sel terbagi menjadi dua, dua menjadi empat, delapan, enam belas, dan

seterusnya. Pada saat 32 sel disebut

morula

, di dalam morula terdapat rongga

yang disebut

blastosoel

yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii,

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

261

bentuk ini kemudian disebut

blastula

. Lapisan terluar blastula disebut

trofoblas

merupakan dinding blastula yang berfungsi untuk menyerap makanan

dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta). Plasenta atau ari-ari

berbentuk seperti cakram dengan garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran

ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari ke-28 setelah

fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam

pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem

hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin,

meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa

jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.

Masa di dalam blastula disebut simpul embrio (

embrionik knot

) merupakan

calon janin. Blastula ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi

(perlekatan dengan dinding uterus).

Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastula sampai di rongga

uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya

tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan

sekret seperti air susu

(uterin milk)

sebagai makanan embrio.

Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas me nempel pada dinding uterus

(melakukan implantasi) dan melepaskan hormon

korionik gonadotropin

. Hor-

mon ini melindungi kehamilan dengan cara menstimulasi produksi hormon

estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofo blas

kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya

berjonjot dengan tujuan memperluas daerah pe-

nyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel

setelah hari ke-12 dari fertilisasi.

Setelah satu minggu, sel-sel pada kumpulan

sel sebelah dalam membentuk dua lapisan yang

disebut

hipoblas

dan

epiblas

. Hipoblas tumbuh

menjadi kantung inti telur yang menjadi salah satu

bagian tempat lewatnya nutrisi yang diberikan

oleh ibu pada embrio muda. Sel-sel dari epiblas

membentuk suatu selaput yang disebut

amnion

, di

mana di dalamnya ada embrio dan kemudian janin

berkembang sampai lahir.

Sumber:

Harun Yahya, Manusia dan Alam

Semesta, 2004, Hal. 5.

Gambar 9.10

Zigot menempelkan

diri di rahim ibu.

Morula

Blastosoel

Blastula

Sumber:

www.wikipedia.org, 2007.

Gambar 9.9

Perkembangan morula menjadi blastula.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

262

1) Pembuatan lapisan lembaga

Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan

di sebelah luar disebut ektoderm dan di sebelah

dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam

blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan

demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian

terbentuk pula kantung kuning telur (

Yolk Sac

) yang

membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka

tidak berkembang. Namun, kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar

(bertelur), misalnya ayam dan bebek, karena kantung ini berisi persediaan

makanan bagi embrio.

Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm.

Proses terbentuknya lapisan ektoderm, endoderm, dan mesoderm disebut

gastrulasi. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga

( germ layer).

Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut.

Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm

membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm

membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi,

dan sistem reproduksi.

2) Membran ( lapisan embrio)

Membran embrio meliputi 4 macam, yaitu kantung kuning telur

( yolk sac)

,

amnion, alantois, dan korion.

a) Kantung kuning telur (yolk sac)

Kantung kuning telur merupakan pelebaran

endodermis yang berisi persediaan makanan

bagi hewan ovipar, misalnya ayam dan bebek.

Pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak

berguna.

b) Amnion

Amnion merupakan kantung yang berisi

cairan tempat embrio mengapung, gunanya

melindungi janin dari tekanan atau benturan.

• Fertilisasi terjadi

kira-kira 24 – 30

jam setelah proses

pembuahan.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 8,

2004, Hal. 229.

Gambar 9.12

Embrio berumur 1

bulan.

Korion

Rongga rahim

Embrio

Amnion

Sumber:

trc.ucdavis.edu, 2007.

Gambar 9.11

Perkembangan blastula menjadi gastrula.

blastula

Gastrula

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

263

c) Alantois

Alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan

pembuangan sisa metabolisme. Pada mamalia

dan manusia, alantois merupakan kantung

kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai

badan, yaitu bagian yang akan berkembang

menjadi tali pusat.

d) Korion

Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri

dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion

menghilang pada hari ke-28, kecuali pada

bagian tangkai badan, pada tangkai badan

jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding

uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah

semua membran dan plasenta terbentuk, maka

embrio disebut janin/fetus.

f.

Kehamilan dan perasalinan

Kehamilan dapat terjadi jika sel telur matang dibuahi oleh sel sperma.

Kemudian, sel telur yang dibuahi tadi diantarkan dan disimpan oleh tubuh

kita ke dalam rahim untuk kemudian tumbuh dan berkembang menjadi

bayi. Wanita yang sudah dalam keadaan hamil tidak mungkin mengalami

menstruasi, karena hormon yang biasa digunakan untuk mematangkan sel

telur berubah fungsinya menjadi penyedia makanan bagi bayi. Kehamilan

pada manusia biasanya kurang lebih sekitar 38 minggu dihitung sejak saat

fertilisasi atau pembuahan, sampai saat kelahiran.

Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan, yaitu:

1) Tahap preembrionik (dua setengah minggu pertama)

Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel,

dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada

dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-

sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga

lapisan. Sekitar 2½ minggu, epiblas sudah membentuk 3 jaringan khusus, atau

lapisan kuman, yang disebut ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Ektoderm

tumbuh menjadi beberapa struktur termasuk otak, urat saraf tulang belakang,

syaraf, kulit, kuku, dan rambut. Endoderm membuat lapisan pelindung

sistem pernapasan dan alat percernaan, dan membentuk bagian dari organ-

organ tubuh yang penting seperti hati dan pankreas. Mesoderm membentuk

jantung, ginjal, tulang, tulang rawan, otot-otot, sel-sel darah, dan struktur-

struktur lainnya.

2) Tahap embrionik (sampai akhir minggu ke delapan)

Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa

ini bayi disebut sebagai

embrio

. Pada tahap ini, organ, dan sistem tubuh bayi

mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.

Gambar 9.13

Janin pada ma-

nusia.

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 8,

2004, Hal. 229.

Plasenta

Tali pusar

Janin

Biologi

SMA/MA Kelas XI

264

Setelah 3 minggu otak terbagi menjadi tiga bagian utama yang disebut

dengan otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Perkembangan sistem

pernapasan dan sistem pencernaan juga sedang berlangsung. Sel-sel darah

pertama muncul pada kantung inti telur, pembuluh darah terbentuk pada

keseluruhan embrio, dan saluran jantung timbul. Hampir bersamaan jantung

yang tumbuh dengan cepat masuk dengan sendirinya karena bilik yang

terpisah sudah mulai berkembang. Jantung mulai berdenyut tiga minggu

satu hari setelah proses pembuahan.

Otak, urat saraf tulang belakang, dan jantung embrio mulai muncul

dan dapat diidenti

s

kasikan dengan mudah pada kantung inti telur antara

3 sampai 4 minggu. Pertumbuhan yang cepat menyebabkan pelipatan pada

embrio. Proses ini menyatukan sebagian kantung inti telur ke dalam lapisan

pelindung sistem pencernaan dan membentuk rongga dada dan rongga perut

manusia.

Setelah 4 minggu, amnion yang jernih menyelimuti embrio dalam

suatu kantung yang berisi cairan. Cairan steril ini disebut cairan amniotik

yang memberikan embrio perlindungan dari kecelakaan. Jantung biasanya

berdenyut sekitar 113 kali per menit. Jantung akan berdenyut sekitar 54 juta

kali sebelum kelahiran dan lebih dari 3,2 milyar kali sepanjang hidup dengan

perkiraan umur sekitar 80 tahun. Pada masa ini, pertumbuhan otak yang cepat

terlihat dengan adanya perubahan pada otak depan, otak tengah, dan otak

belakang.

Perkembangan anggota tubuh bagian atas dan bawah dimulai dengan

tampilnya permulaan tubuh pada janin setelah 4 minggu. Kulit terlihat

transparan pada saat ini karena tebalnya hanya satu sel saja. Setelah kulit

semakin menebal, kulit akan kehilangan transparansinya. Organ tubuh bagian

dalam yang sedang berkembang hanya dapat dilihat dalam satu bulan lagi

saja.

Antara 4 sampai 5 minggu, otak terus tumbuh dengan cepat dan membagi

menjadi lima bagian yang berbeda. Kepala mengambil bagian sebesar 1/3 total

ukuran embrio.

Hemisfer cerebral

muncul, secara berangsur-angsur menjadi

bagian otak yang paling penting. Sejumlah fungsi dikontrol hemisfer cerebral

termasuk berpikir, belajar, ingatan, percakapan, penglihatan, pendengaran,

gerakan yang disengaja, dan penyelesaian masalah.

Pada sistem pernapasan, batang tenggorok sebelah kanan dan kiri sudah

ada dan akhirnya akan menghubungkan trakea atau pipa udara dengan paru-

paru. Ginjal yang permanen muncul setelah 5 minggu. Selain itu, kantung inti

telur berisi sel-sel reproduktif awal.

Setelah 5 minggu, sel-sel reproduktif awal bermigrasi ke organ-organ

reproduksi yang berada di samping ginjal. Di minggu kelima juga, embrio

mengembangkan piringan tangan, dan mulai membentuk formasi tulang

rawan setelah 5½ minggu. Di sini akan terlihat piringan tangan sebelah kiri

dan pergelangan tangan setelah 5 minggu 6 hari.

Setelah enam minggu, hemisfer cerebral tumbuh lebih cepat dan tidak

seimbang bila dibanding bagian otak lainnya. Embrio mulai membuat gerak-

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

265

Di era sekarang kita

sering mendengar

istilah pergaulan bebas,

di mana salah satu

dampaknya adalah

adanya hubungan

layaknya suami istri di

luar nikah. Kemukakan

pendapat kalian tentang

bentuk pergaulan

tersebut! Kumpulkan

hasilnya pada guru

kalian!

Tindak Lanjut

gerak spontan dan gerak-gerak re

ƀ

eks. Gerakan semacam itu penting untuk

meningkatkan perkembangan otot saraf yang normal. Sentuhan pada daerah

mulut menyebabkan embrio secara re

ƀ

ektif menggerakkan kepalanya mundur.

Kemudian telinga luar mulai terbentuk. Formasi sel darah berlangsung

di dalam hati di mana

limfosit

sekarang telah ada. Jenis sel darah putih ini

merupakan penentu perkembangan sistem kekebalan tubuh. Sebagian dari

usus menonjol keluar untuk sementara, ke dalam tali pusat. Proses normal ini

disebut

herniasi psikologis

, membuat ruang untuk perkembangan organ-organ

lain di dalam abdomen.

Piringan tangan mengembang jadi agak mendatar. Gelombang otak telah

tercatat sejak 6 minggu dua hari. Puting susu muncul di samping batang

tubuh tidak lama sebelum mencapai tempat yang sesungguhnya di bagian

depan dada.

Setelah 6½ minggu, siku terlihat jelas, jari-

jari mulai menyebar, dan gerakan tangan sudah

bisa dilihat. Pembentukan tulang disebut dengan

osi

s

kasi

, dimulai di antara klavikula atau tulang

bahu, tulang-tulang rahang atas, dan rahang

bawah.

Sejak minggu ketujuh, gerakan-gerakan kaki

dapat dilihat seiring dengan respon terkejut. Empat

bilik pada jantung hampir sempurna. Jantung pada

minggu ini rata-rata berdenyut 167 kali per menit.

Aktivitas elektrik jantung mulai berfungsi

pada minggu ke-7½. Pada saat ini jantung telah

memperlihatkan pola bergelombang seperti

jantung yang dimiliki orang dewasa. Setelah

minggu ke-7½ ini, di selaput jala mata mulai

muncul zat warna yang terlihat jelas. Bersamaan dengan ini, kelopak mata

juga mengalami pertumbuhan dengan cepat. Selain itu, jari-jari tangan mulai

terpisah, akhirnya tangan juga dapat menangkup seperti kaki. Jari-jari kaki

menyatu di bagian pangkal saja dan sendi lutut mulai tumbuh.

Pada minggu ke-8, otak telah berkembang semakin jauh dan beratnya

hampir setengah dari berat badan embrio. Pertumbuhan ini terus berlangsung

dengan cepat. Setelah minggu ke-8, 75% dari embrio memperlihatkan

dominasi tangan kanan, sedangkan yang 25% dari embrio memperlihatkan

dominasi tangan kiri. Hal inilah yang menyebabkan munculnya kebiasaan

tangan kiri atau tangan kanan.

Antara minggu ke-7 dan ke-8, kelopak mata atas dan bawah tumbuh

dengan cepat dan hampir menyatu sehingga menutupi mata. Setelah 8

minggu, embrio kadang-kadang menunjukkan gerak bernapas, meskipun

tidak ada udara di dalam uterus. Ginjal juga telah memproduksi urine yang

disalurkan ke dalam cairan amniotik. Pada embrio laki-laki, testis yang

berkembang mulai memproduksi dan melepaskan hormon testosteron.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

266

Aborsi merupakan

tindakan pengguguran

kandungan yang

dilakukan oleh seorang

wanita yang sedang

hamil. Menurut kalian

benarkah tindakan

tersebut? Kemukakan

alasan kalian atas

jawaban kalian tersebut!

Kumpulkan hasilnya

pada guru kalian!

Tindak Lanjut

Pada saat ini, tulang, sendi, otot, saraf, dan

pembuluh darah di berbagai anggota tubuh sudah

menyerupai orang dewasa. Kulit ari atau kulit luar

menjadi suatu membran yang berlapis-lapis dan

semakin tebal. Alis mata juga mulai tumbuh yang

berupa rambut-rambut halus. Masa ini merupakan

masa berakhirnya embrionik. Akhirnya, embrio

manusia sudah tumbuh dari satu sel hingga

mencapai 1 milyar sel yang membentuk sekitar

4.000 struktur anatomi yang mempunyai ciri khas.

Pada saat ini, embrio memiliki lebih dari 90% dari

struktur yang ada seperti yang dimiliki oleh orang

dewasa.

3) Tahap fetus

(dari

minggu ke delapan sampai kelahiran)

Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai

fetus

. Tahap ini

dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran.

Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia dengan

wajah, kedua tangan, dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang

3 cm, semua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang

lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.

Setelah 9 minggu, janin mulai mengisap jempol dan janin dapat menelan

cairan amniotik. Janin juga dapat menggenggam sesuatu, menggerakkan

kepala ke depan dan ke belakang, buka tutup rahang, gerakkan lidah,

mendesah, dan merenggangkan badan. Saraf penerima di wajah, telapak

tangan, dan telapak kaki dapat merasakan sentuhan ringan. "Dalam merespon

suatu sentuhan ringan di telapak kaki," janin akan menekuk pinggul dan lutut

serta menangkupkan jari kaki. Sekarang kelopak mata tertutup dengan rapat.

Dalam laring, kemunculan pita suara menunjukkan dimulainya perkembangan

pita suara. Pada janin perempuan, rahim bisa diidenti

s

kasikan dan sel-sel

reproduksi awal ( oogonia), saling meniru dalam ovarium. Alat kelamin luar

mulai membuat perbedaan mendasar sebagai laki-laki atau perempuan.

Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus

secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara

berkala hingga bayi dilahirkan.

Pada masa persalinan, hormon yang memengaruhi peningkatan kepekaan

yaitu:

• Estrogen, dihasilkan oleh plasenta yang kontraksinya meningkat pada

saat persalinan.

• Oksitoksin, dihasilkan oleh hipo

s

sis ibu dan janin dan berfungsi untuk

kontraksi uterus.

• Prostaglandin, dihasilkan oleh membran pada janin.

• Relaksin, dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta serta

berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan

tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

267

g. Pemberian air susu ibu (ASI)

Alam telah menyediakan makanan paling

lengkap dan berlimpah untuk melindungi

pertumbuhan dan kesehatan bayi melalui ibu. Air

susu ibu memenuhi seluruh kebutuhan biologis

bayi. Menyusui adalah cara pemberian makan bayi

yang paling baik karena semua unsur gizi yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan

bayi normal ada di dalamnya. Pada saat yang sama,

tindakan menyusui membangun hubungan intim

dan hangat antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat

penting bagi perkembangan psikologis yang sehat

dari sang bayi. Sebaiknya sejak awal kehamilan

seorang ibu sudah harus mempunyai keinginan

ini.

Untuk menyusui dengan baik, seorang ibu harus

mengonsumsi makanan yang sehat. Mengonsumsi

makanan seimbang harus dilakukan selama masa

hamil dan menjadi makin penting pada waktu

menyusui. Ada kemungkinan seorang ibu harus

meningkatkan asupan makanan sebanyak 500

sampai 600 kalori per hari. Susu, air, dan jus juga

penting dikonsumsi untuk meningkatkan produksi

air susu.

Selain memberikan gizi lengkap secara alami,

air susu ibu juga memberikan banyak keuntungan

penting. Keseimbangan yang tepat antara protein,

karbohidrat, lemak, dan mineral menyebabkan air

susu ibu mudah dicerna, sehingga jarang sekali

menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare

dan konstipasi.

Bayi-bayi yang disusui jarang sekali mengalami

kelebihan berat badan, kemungkinan menderita

dehidrasi serta akibat-akibat lainnya. Jarang di

antara mereka yang menderita alergi ataupun

infeksi karena bakteri. ASI memberikan proteksi

alamiah dengan cara mengalirkan antibodi penting

dari ibu ke bayinya. Menyusui memberikan manfaat

psikologis kepada bayi karena melalui menyusui ia

merasakan kehangatan dan kedekatan

s

sik ibunya,

menikmati suara dan wajah ibunya, sekaligus

memuaskan kebutuhan untuk mengisap.

Biologi Kita

Biologi Kita

Apakah ASI Dapat

Memerangi Kanker?

Berdasarkan hasil se-

luruh penelitian yang

telah dilakukan, terbukti

bahwa ASI, yang di-

bahas dalam ratusan

tulisan yang telah terbit,

melindungi bayi terha-

dap kanker. Hal ini telah

diketahui, walaupun se-

cara fakta mekanisme-

nya belum sepenuhnya

dipahami. Ketika sebuah

protein ASI membunuh

sel-sel tumor yang telah

ditumbuhkan di dalam

laboratorium tanpa me-

rusak sel yang sehat

mana pun, para peneliti

menyatakan bahwa se-

buah potensi besar

telah muncul. Awalnya,

para peneliti memberi

perlakuan pada sel-

sel selaput lendir usus

yang diambil dari bayi

yang baru lahir dengan

ASI. Mereka mengamati

bahwa gangguan yang

disebabkan oleh bakteri

Pneumococcus

dan

dikenal sebagai pneu-

monia berhasil dengan

mudah dihentikan oleh

ASI. Terlebih lagi, bayi

yang diberi ASI menga-

lami jauh lebih sedikit

gangguan pendengaran

dibandingkan bayi yang

diberi susu formula,

dan menderita jauh

lebih sedikit infeksi sa-

luran pernapasan. Pasca

serangkaian penelitian,

diperlihatkan bahwa

ASI juga memberikan

perlindungan melawan

kanker.

Sumber:

www.harunyahya.com,

2006.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

268

Kontrasepsi

C.

Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan

mencegah terjadinya pembuahan. Kontrasepsi

memiliki beberapa metode, antara lain:

1.

Tanpa alat bantu

Kontrasepsi dengan cara tidak melakukan

koitus pada masa subur wanita (hari 12 - 16

siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama

sistem kalender atau

abstinensi

.

2.

Menggunakan alat bantu

Pada cara ini, mencegah pertemuan ovum

dengan spermatozoa, dapat dilakukan dengan

berbagai alat bantu, misalnya: kondom, spiral,

jelly, dan lain-lain.

Kontrasepsi dengan menggunakan alat bantu

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Secara mekanik, yaitu dengan cara mencegah

bertemunya sperma dengan ovum. Pada laki-

laki menggunakan kondom, sedangkan pada wanita bisa menggunakan

diafragma, spiral, IUD (

Intra Uterine Device

).

b. Secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan spermisida senyawa kimia

yang dapat membunuh sel-sel sperma. Misalnya bisa berbentuk jelly,

busa, dan lain-lain.

c. Secara hormonal, yaitu dengan cara memengaruhi kesuburan wanita,

misalnya dengan KB suntik, susuk dan pil KB. Bahkan kini juga sudah

dikembangkan teknik hormonal (pada laki-laki).

3.

Sterilisasi

Sterilisasi dilakukan dengan mengikat/me motong saluran vas deferens

dikenal dengan istilah

vasektomi

, atau mengikat/memotong tuba fallopii

dikenal dengan istilah

tubektomi

.

Gangguan pada Sistem Reproduksi

D.

Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan, baik disebabkan

oleh kelainan maupun penyakit. Gangguan sistem reproduksi dapat terjadi

baik pada wanita maupun pria.

1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan pada sistem reproduksi wanita dapat berupa gangguan

menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, dan infeksi vagina.

Gambar 9.14

Alat kontrasepsi

dengan alat bantu (a) pil, (b)

spiral.

Sumber:

www.wikipedia.org, 2006.

(a)

(b)

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

269

a. Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi terdiri atas

amenore primer

dan

amenore sekunder

.

Amenore primer adalah tidak terjadinya manarkhe (menstruasi) sampai

usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore

sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih

pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi.

b. Kanker genitalia

Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks, dan

ovarium. Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya, mungkin karena

iritasi yang disebabkan oleh virus. Pengobatannya dengan kemoterapi dan

bedah laser.

Kanker serviks terjadi bila pertumbuhan sel-sel yang abnormal di seluruh

lapisan epitel serviks. Penanganannya dengan pengangkatan uterus, oviduk,

ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.

Kanker ovarium gejalanya tidak jelas. Biasanya dapat berupa rasa pegal

pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami

pendarahan vagina abnormal. Penanganannya dengan kemoterapi dan

pembedahan.

c. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium terdapat

di luar rahim, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jalur di

luar rahim. Gejalanya berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri

pada saat menstruasi. Jika tidak ditangani akan menyebabkan sulit terjadinya

kehamilan. Penanganannya dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau

bedah laser.

d. Infeksi vagina

Gejalanya berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi ini menyerang

wanita usia produktif terutama yang menikah. Penyebabnya adalah akibat

hubungan kelamin.

2. Gangguan pada sistem Reproduksi Pria

Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme,

kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis.

a. Hipogonadisme

, merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan

oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen.

Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya

tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi

hormon.

b. Kriptorkidisme

, merupakan kegagalan dari satu atau kedua testis untuk

turun dari rongga abdomen ke dalam scrotum pada waktu bayi.

Penangannya dapat dilakukan dengan pemberian hormon

human chorionic

gonadotropin

untuk merangsang testoteron.

Biologi

SMA/MA Kelas XI

270

c. Uretritis

, peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering

buang air kecil. Penyebabnya adalah

Chlamydia trachomatis, Ureplasma

urealyticum,

atau virus herpes.

d. Prostatitis

, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah bakteri

Escherichia coli

ataupun bukan bakteri.

e. Epididimitis

, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran

reproduksi pria. Penyebabnya adalah

E. coli

dan

Chlamydia

.

f. Orkitis

, merupakan peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus

parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Bio Eksplorasi

Fakta tentang “Makanan Paling Segar” (ASI)

Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang

dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan

yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu.

Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI,

yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai,

memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak

yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya

berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya

tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga

membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat

mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI.

Namun, ASI sedikitnya 90% adalah air, memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam

cara yang paling bersih dan sehat.

Sumber:

www.harunyahya.com, 2006.

Setelah membaca uraian tersebut jawablah pertanyaan berikut ini!

1.

Bagaimana ASI dapat memberikan kedekatan emosional antara ibu dan bayi

yang disusuinya?

2.

Apa sajakah kandungan Air Susu Ibu (ASI)?

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

271

R a n g k u m a n

R a n g k u m a n

1. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru

dari organisme sebelumnya.

2. Reproduksi aseksual (vegetatif) adalah terbentuknya individu

baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin. Sedangkan

reproduksi seksual (generatif) melibatkan persatuan sel kelamin

(gamet) dari dua individu yang berbeda jenis kelamin.

3. Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,

spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria.

4.

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi dan proses

oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan.

5. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan

pematangan spermatozoa (sel benih pria).

6. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam

ovarium.

7. Peristiwa fertilisasi terjadi saat spermatozoa membuahi ovum

di tuba fallopii.

8. ASI memberikan proteksi alamiah dengan cara mengalirkan

antibodi penting dari ibu ke bayinya.

9.

Gangguan pada sistem reproduksi wanita misalnya gangguan

menstruasi, kenker genetika, endometriosis, dan infeksi

vagina.

10. Gangg

uan sistem reproduksi pria misalnya hipogonadisme,

kriptorkidisme, uretritis, prostatitis, epididimitis, dan orkitis.

Uji Kompetensi

I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Sperma yang matang disimpan dalam ....

a. tubulus seminiferus

b. uretra

c. epididimis

d. vas deferens

e. saluran prostat

Biologi

SMA/MA Kelas XI

272

2.

Alat reproduksi wanita terdiri atas:

1. vagina

2. ovarium

3. tuba fallopii

4. uterus

Jalannya sel telur sejak dibentuk sampai menjadi embrio secara berurutan

dimulai dari ....

a. 2, 3, 4

d. 3, 1, 4

b. 2, 4, 3

e. 1, 2, 4

c. 2, 1, 4

3. Implantasi merupakan penanaman ... ke dalam endometrium uterus.

a. zigot

d. morula

b. gastrula

e. janin

c. blastula

4. Pengaruh kerja pil kontrasepsi oral yaitu ....

a. mencegah terjadinya haid

b. mencegah pematangan sel telur

c. mematikan sperma yang masuk ke dalam rahim

d. menambah daya tahan tubuh

e. mengurangi jumlah sel telur dalam ovarium

5. Hormon yang aktif paling awal pada proses menstruasi seorang wanita

dewasa adalah ....

a. estrogen

b. progesteron

c. gonadotrophin

d. FSH

e. LH

6. Anak laki-laki yang telah mengalami pubertas mengalami perubahan

suara dan bentuk tubuh. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormon ....

a. testoteron

d. tiroksin

b. progesteron

e. somatotropin

c. adrenalin

7. Ovulasi dirangsang oleh hormon ....

a. FSH

d. relaksin

b. LH

e. estrogen

c. oksitosin

8. Membran yang melindungi embrio dalam rahim terhadap goncangan

adalah ....

a. amnion

b. korion

c. alantois

d. sakus vitelinus

e. amnion dan alantois

Bab 9 –

Sistem Reproduksi

273

9. Berikut ini adalah hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus,

kecuali

....

a. oksitosin

b. prostaglandin

c. relaksin

d. estrogen

e. progesteron

10. Gangguan yang terjadi pada sistem reproduksi pria yang disebabkan oleh

virus herpes adalah ....

a. uretritis

b. prostatitis

c. epididimitis

d. orkitis

e. hipogonadisme

II. Uraian

1. Mengapa menstruasi tidak akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma?

2. Manakah jenis kelamin pada manusia yang menghasilkan paling banyak

gamet selama hidupnya? Mengapa demikian?

3. Mengapa testis berada di luar anggota tubuh?

4. Sebutkan perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis!

5. Sebutkan gangguan sistem reproduksi baik pada wanita maupun pria!

III. Studi kasus

Penyakit Menular Seksual

Apa yang dimaksud dengan PMS?

PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu

infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual

(oral, anal, atau lewat vagina). PMS juga diartikan sebagai penyakit kelamin

atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan

bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin tetapi gejalanya dapat muncul

dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ

tubuh lainnya. Contohnya HIV/AIDS dan Hepatitis B dapat ditularkan melalui

hubungan seks tapi keduanya tidak terlalu menyerang alat kelamin.

Apa hubungan organ-organ reproduksi dengan PMS?

Kebanyakan PMS membahayakan organ-organ reproduksi. Pada wanita,

PMS menghancurkan dinding vagina atau leher rahim, biasanya tanpa tanda-

tanda infeksi. Pada pria, yang terinfeksi lebih dulu adalah saluran air kencing.

Jika PMS tidak diobati dapat menyebabkan keluarnya cairan yang tidak

normal dari penis dan berakibat sakit pada waktu buang air kecil. PMS yang

Biologi

SMA/MA Kelas XI

274

tidak diobati dapat memengaruhi organ-organ reproduksi bagian dalam dan

menyebabkan kemandulan baik pada pria atau wanita.

Dapatkah PMS disembuhkan?

Tidak semua PMS dapat disembuhkan. PMS yang disebabkan oleh

virus, seperti HIV/AIDS, herpes kelamin, dan Hepatitis B adalah contoh

PMS yang tidak dapat disembuhkan. HIV/AIDS merupakan penyakit yang

paling berbahaya. HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan dan merusak sistem

kekebalan tubuh manusia yang memiliki peranan paling penting dalam

melawan penyakit. Banyak orang meninggal karena AIDS disebabkan oleh

sistem kekebalan tubuh mereka tidak dapat melawan infeksi.

Herpes kelamin memiliki gejala yang muncul-hilang dan bisa terasa sangat

sakit jika penyakit tersebut sedang aktif. Pada herpes, obat-obatan hanya

bisa digunakan untuk mengobati gejala saja, tetapi virus yang menyebabkan

herpes tetap hidup di dalam tubuh selamanya.

Apakah setiap PMS memiliki gejala?

Tidak!

Kadang-kadang PMS tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga

kita tidak tahu kalau kita sudah terinfeksi. PMS dapat bersifat

asymptomatic

(tidak memiliki gejala) baik pada pria atau wanita. Beberapa PMS baru

menunjukkan tanda-tanda dan gejala berminggu-minggu, berbulan-bulan,

bahkan bertahun-tahun setelah terinfeksi.

Pada wanita, PMS bahkan tidak dapat terdeteksi. Walaupun seseorang

tidakmenunjukkan gejala-gejala terinfeksi PMS dan tidak mengetahui bahwa

mereka terkena PMS, mereka tetap bisa menulari orang lain.

Orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala setelah

bertahun-tahun terinfeksi. Tidak seorang pun dapat menentukan apakah

betul atau tidak seseorang terinfeksi hanya berdasarkan penampilannya

saja. Walaupun orang tersebut mungkin terlihat sehat, mereka masih bisa

menularkan HIV kepada orang lain. Kadang, orang yang sudah terinfeksi HIV

tidak sadar bahwa mereka mengidap virus tersebut karena mereka merasa

sehat dan bisa tetap aktif. Hanya tes laboratorium yang dapat menunjukkan

seseorang telah terinfeksi HIV atau tidak.

Sumber:

UNAIDS dan WHO, 1998, Alan Guttmacher Institute

Diskusikan bersama teman kalian tentang beberapa hal berikut:

1. Bagaimana akibat buruk PMS bagi seseorang?

2. Menurut pendapat kalian, apa yang seharusnya dilakukan pemerintah

terhadap masalah PMS ini?

3. Bagaimana sikap kalian terhadap orang yang menderita penyakit AIDS?

Latihan Ulangan Semester 2

275

Latihan Ulangan Semester 2

I. Pilihan ganda

1. Proses pengeluaran zat-zat dari dalam tubuh yang belum mengalami

metabolisme disebut ....

a. eliminasi

d. ekskresi

b. defekasi

e. gutasi

c. sekresi

2. Saraf yang terganggu pada saat seseorang menderita sariawan adalah ....

a. auditori

b. vagus

c. trigeminal

d. glosofaring

e. akusitik

3. Susunan saraf pusat pada manusia terdiri atas ....

a. otak dan rambut saraf

b. otak dan sumsum

c. otak dan sumsun lanjutan

d. sumsun lanjutan dan serabut saraf

e. saraf simpatis dan saraf parasimpatis

4. Myoma adalah kelainan pada ....

a. rahim

b. testes

c. ovarium

d. epididimis

e. vagina

5. Suatu kondisi non infeksi, alveoli menjadi lebih luas, paru-paru

menggelembung.

Gangguan seperti ini disebut ....

a. pneumonia

b. asma

c. em

s

sema

d. rinitis

e. tonsilitis

6. Saluran telur tempat bertemunya ovum dan sperma pada sistem re-

produksi wanita, disebut ....

a. ovarium

b. uretra

c. oogonium

d. vulva

e. tuba fallopii

Biologi

SMA/MA Kelas XI

276

7. Pada waktu pemeriksaan urine, ke dalam tabung reaksi dimasukkan

urine setinggi 2 ml, kemudian ditambahkan 5 tetes Benedict dan dipanas-

kan. Setelah dipanaskan warna urine menjadi orange (merah bata). Ke-

simpulan dari hasil pemeriksaan tersebut urine mengandung ....

a. urea

b. glukosa

c. protein

d. klor

e. asam urine

8. Alat untuk mengetahui keadaan pada janin dalam rahim ibu, meng-

gunakan ....

a. sinar X

b. ultrasonogra

s

c. stateskopi

d. galvanometer

e. spirometer

9. Perbedaan struktur alat pencernaan ruminansia dengan karnivora

adalah...

a. Ruminansia mempunyai gigi geraham untuk mengunyah makanan,

karnivora mempunyai gigi taring untuk merobek makanan.

b. Ruminansia mempunyai gigi geraham untuk merobek makanan,

karnivora mempunyai gigi taring untuk mengunyah makanan.

c. Ruminansia mempunyai gigi taring untuk mengunyah makanan,

karnivora mempunyai gigi geraham untuk merobek makanan.

d. Ruminansia mempunyai gigi taring untuk merobek makanan,

karnivora mempunyai gigi taring untuk merenggut makanan.

e. Ruminansia mempunyai gigi geraham untuk merobek makanan,

karnivora mempunyai gigi taring untuk mengunyah makanan

10. Salah satu cara untuk menghancurkan batu ginjal seorang pasien dapat

digunakan ....

a. metode sinar laser

b. metode sinar X

c. metode sinar

E

d. metode sinar

D

e. gabungan antara sinar X dan

E

11.

Perhatikan ikhtisar uji makanan di bawah ini!

No.

Bahan

Makanan

Reagen

Proses

Zat Yang

Terkandung

1.

Nasi

Bennedict

Panaskan, ada endapan merah bata

Karbohidrat

2.

Telur

Yodium

Tetesi, aduk, warna biru

Protein

3.

Tepung

Biuret

Tetesi, aduk, warna ungu

Karbohidrat

4.

Susu

Bennedict

Panaskan, ada endapan merah bata

Glukosa

5.

Mentega

Fehling A

Tetesi, aduk, warna kuning

Lemak

Latihan Ulangan Semester 2

277

Hasil yang sesuai dari proses uji makanan tersebut adalah nomor ....

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

12. Organ tubuh yang dapat dideteksi dengan endoscopi adalah ....

a. lambung

d. mata

b. kulit

e. tulang

c. otot

13. Gangguan pada lambung yang disebabkan karena makan makanan yang

terlalu banyak mengandung alkohol atau cabe disebut ....

a. diare

b. kolik

c. ulkus

d. sembelit

e. peronitis

14. Kejutan listrik pada titik saraf diperuntukkan pada penderita ....

a. kelumpuhan

b. dengue

c. malaria

d. kanker

e. trakom

15. Zat penikmat yang terdapat pada rokok dan menimbulkan adiksi

s

siologi

adalah ....

a. kafein

d. nikotin

b. tein

e. amfetamin

c. teobromin

16. Untuk mendeteksi pasien yang menderita TBC, seorang dokter men-

diagnosis dengan menggunakan ....

a. sinar X

b. sinar alfa

c. sinar beta

d. sinar alfa dan sinar beta

e. sinar X dan sinar alfa

17. Inspirasi pada manusia adalah ....

a. difusi gas oksigen dari luar masuk ke dalam aliran darah

b. berlangsungnya pertukaran gas dari aliran darah ke sel-sel tubuh

c. pertukaran gas antara darah dan cairan jaringan tubuh

d. pengambilan udara yang masuk ke paru-paru

e. pertukaran gas antara udara dengan cairan jaringan tubuh

18. Transplantasi kulit dilakukan pada penderita ....

a. luka bakar

d. cacar

b. memar

e. patah tulang

c. bisul

Biologi

SMA/MA Kelas XI

278

19. Bagian otak yang merupakan tempat penyebaran dari alat tubuh bagian

kanan ke kiri dan sebaliknya adalah ....

a. otak tengah

b. otak kecil

c. sumsum lanjutan

d. jembatan varol

e. hipotalamus

20. Salah satu perbedaan antara cara kerja sistem saraf dan sistem hormon

adalah bahwa sistem saraf ....

a. membantu memelihara rangsang homostatis

b. tanggapan terhadap rangsang lambat

c. impulsnya dibawa oleh darah

d. responnya tidak langsung

e. responnya langsung terhadap rangsang luar

21. Karena tidak ratanya kornea mata maka cahaya sejajar yang datang

tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk menolongnya dapat dibantu

dengan lensa silindris. Kelainan ini disebut .....

a. hemeralopi

b. presbiopi

c. astigma teratur

d. hipermetrof

e. miopi

22. Beberapa ciri zat adalah sebagai berikut:

1. berperan sebagai pelarut

2. konsentrasinya ditentukan oleh molekul air

3. bekerja secara spesi

s

k

4. memperlambat suatu reaksi

5. rusak bila suhu terlalu tinggi

Ciri khas enzim adalah ........

a. 1 dan 3

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 5

e. 4 dan 5

23. Pada pernapasan dada, bila otot antartulang rusuk berkontraksi hingga

rongga dada membesar disebut ....

a. ekspirasi

b. inspirasi

c. kapasitas vital

d. kapasitas total

e. kapasitas residu

Latihan Ulangan Semester 2

279

24. Orang yang tenggelam di laut akan mengalami gangguan pada alat

pernapasannya karena ....

a. adanya kebocoran pada alveolus

b. pecahnya pembuluh darah paru-paru

c. paru-paru tidak dapat berkontraksi

d. alveolus terisi oleh air

e. bronkeolus tidak dapat melewatkan O

2

25. Enzim yang berfungsi merubah pepton menjadi asam amino adalah ....

a. tripsin

d. maltase

b. pepsin

e. amilase

c. lipase

26. Uji Biuret pada produk makanan menunjukkan hasil negatif (tidak timbul

warna merah atau ungu). Apabila produk makanan tersebut merupakan

sumber makanan satu-satunya, maka akan menimbulkan ....

a. penyakit kwashiorkor

b. pH darah stabil

c. anemia

d. gangguan penyerapan kalsium

e. gangguan transportasi vitamin A, D, E, dan K

27. Selama kehamilan, ovarium tidak akan membentuk folikel graaf yang

baru karena ....

a. FSH mencegah pembentukan progesteron

b. progesteron mencegah pembentukan FSH

c. FSH mencegah pembentukan estrogen

d. progesteron mencegah pembentukan estrogen

e. estrogen mencegah pembentukan progesteron

28. Seseorang yang sedang marah detak jantung, pernapasan, dan gerakan-

nya cepat. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon yang berasal dari

kelenjar ....

a. tripo

s

sis

d. anak ginjal

b. tiroid

e. epi

s

sis

c. langerhans

29. Bila hasil tes urine seseorang dengan Reagen Biuret diperoleh warna

merah, maka bagian ginjal yang diduga mengalami kelainan adalah ....

a. glomerulus

d. buluh malpighi

b. tubulus kontortus

e. lengkung henle

c. vesica urinaria

30. Kontrasepsi dengan menggunakan jelly bertujuan untuk ....

a. membunuh sel-sel sperma

b. mengikat tuba fallopii

c. memotong saluran vas deferens

d. memengaruhi produksi hormon

e. mencegah bertemunya sperma dengan ovum

Biologi

SMA/MA Kelas XI

280

31.

Perhatikan bagan spermatogenesis di bawah ini!

Berdasarkan bagan di atas, sel yang masih bersifat diploid adalah ....

a. Spermatogonia

d. spermatid

b. spermatosit primer

e. spermatozoa

c. spermatosit sekunder

32. Dalam plasma darah CO

2

akan larut membentuk asam karbonat:

CO

2

+ H

2

O

o

H

2

CO

3

Proses pembentukan asam karbonat tersebut dipercepat oleh adanya

enzim ....

a. glukokinase

b. dehidrogenase

c. dekarboksilase

d. karbonat anhidrase

e. karbomino hemoglobin

33. Kenyataan bahwa sel tubula pada nefron mengandung banyak organel

mitokondria menunjukkan bahwa nefron berperan pada proses ....

a. transpor pasif

d.

s

ltrasi

b. transpor aktif

e. difusi

c. osmosis

Untuk menjawab pertanyaan nomor 34 dan 35, perhatikan gambar di bawah

ini!

Spermatogonia

(2n)

Spermatosit primer

(2n)

Spermatosit sekunder

(n)

Spermatosit sekunder

(n)

Spermatid

(n)

Spermatid

(n)

Spermatid

(n)

Spermatid

(n)

Spermatozoa

Spermatozoa

Spermatozoa

Spermatozoa

1

2

34

5

Latihan Ulangan Semester 2

281

34. Tempat pembentukan ovum ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

35. Proses implantasi terjadi pada bagian yang ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1

d. 4

b. 2

e. 5

c. 3

36. Amir bergolongan darah B tidak dapat menjadi donor bagi Andi yang

bergolongan darah A. Hal tersebut dikarenakan ....

a. antibodi yang terdapat dalam plasma darah Amir akan

menggumpalkan antigen A yang terdapat dalam plasma darah Andi

b. antibodi yang terdapat dalam plasma darah Amir akan

menggumpalkan antigen A yang terdapat dalam sel darah Andi

c. antibodi yang terdapat dalam plasma darah Andi akan

menggumpalkan antigen B yang terdapat dalam sel darah merah

d. antibodi yang terdapat dalam plasma darah Andi akan

menggumpalkan antigen B dalam plasma darah Amir

e. antibodi yang terdapat dalam sel darah merah Andi akan

menggumpalkan antigen B dalam plasma darah Amir

37. Pasangan nama organel dan fungsinya yang benar adalah ....

a. badan golgi – regulasi

b. nukleus – reproduksi

c. membran sel – respirasi

d. retikulum endoplasma – ekskresi

e. mitokondria – transportasi

38. Sel fagosit berperan penting memangsa benda asing yang masuk ke

dalam tubuh, sehingga organel yang paling banyak di dalam sel ini

adalah ....

a. badan golgi

b. retikulum endoplasma

c. mitokondria

d. lisosom

e. ribosom

39. Berdasarkan penurunan sifat golongan darah sistem A, B, O apabila

seorang wanita yang bergolongan darah A melahirkan bayi bergolongan

darah O, tidak mungkin ayah dari bayi tersebut bergolongan darah ....

a. O homozigot

b. B heterozigot

c. A heterozigot

d. O heterozigot

e. AB homozigot

Biologi

SMA/MA Kelas XI

282

40. Organ-organ penyusun sistem pernapasan pada manusia memiliki ciri-

ciri sebagai berikut:

1. tersusun atas sekumpulan kantung,

2. berdinding tipis,

3. tersusun atas selapis sel yang diliputi oleh kapiler darah.

Organ dengan ciri-ciri di atas terdapat pada ....

a. trakea

d. broncheolus

b. bronchus

e. paru-paru

c. alveolus

II. Uraian

1. Sebutkan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh dan fungsinya!

2. Sebutkan kelenjar pencernaan pada manusia!

3. Sebutkan macam-macam volume udara yang kamu ketahui!

4. Bagaimana proses terjadinya inspirasi pada pernapasan dada manusia?

5. Sebutkan macam-macam neuron berdasarkan fungsinya!

6. Sebutkan perbedaan sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar!

7. Mengapa telinga manusia berfungsi sebagai indera pendengar dan

keseimbangan?

8. Sebutkan letak tunas pengecap pada lidah!

9. Hormon apa saja yang dihasilkan pria yang berkaitan dengan

spermatogenesis?

10. Sebutkan organ reproduksi pada wanita!

Glosarium

283

Glosarium

Addison

penyakit yang disebabkan hipofungsi kelenjar adrenal.

Aglutinasi

proses terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri atas struktur

besar berupa antigen pada permukaannya.

Akomodasi

kemampuan mata untuk mengubah bentuk lensa sehingga dapat

memfokuskan penglihatan.

Akson

serabut saraf yang menghantarkan impuls dari badan sel.

Alkalosis

kenaikan kadar basa dalam darah akibat terjadinya akumulasi

garam basa.

Am

¿

artrosis hubungan antartulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan.

Ankilosis

gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.

Antibodi

senyawa gama globulin yang terdapat di dalam plasma darah, ber-

fungsi melawan benda asing (antigen).

Antibodi

zat yang terbentuk dalam darah organisme untuk menangkal benda

asing yang masuk ke dalam tubuh organisme tersebut.

Apendisitis

infeksi pada usus buntu.

Aqueous

humor

cairan bening yang mengisi rongga kornea dan lensa.

Artikulasi

hubungan antartulang.

Asam lam-

bung

getah lambung yang bersifat asam berfungsi membunuh kuman pe-

nyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan, mengubah sifat

protein, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Aseksual

proses produksi tanpa adanya kegiatan seksual.

Asetilkolin

zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada ujung saraf.

Asidosis

kenaikan kadar asam dalam darah yang disebabkan terganggunya

pengangkutan CO

2

.

Augmentasi proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus

kontortus distal.

Bintik buta

bagian yang dilewati saraf optik yang tidak peka terhadap sinar.

Bolus

gumpalan-gumpalan makanan yang masih kasar hasil pembentuk-

an di dalam retikulum sapi.

Bronkus

cabang dari trakea.

Cairan limfa cairan tubuh yang masuk ke dalam pembuluh kapiler limfa.

Defekasi

proses buang air besar secara sadar.

Dendrit

serabut saraf penghantar impuls ke badan sel.

Depolarisasi perubahan potensial listrik sesaat pada sel saraf.

Diapedesis

kemampuan leukosit menembus dinding pembuluh darah untuk

mencapai daerah tertentu.

Glosarium

284

Diartrosis

hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan lebih bebas.

Difusi

gerakan suatu zat sebagai hasil gerakan acak dari atom-atom

atau molekul-molekulnya ke semua arah di dalam suatu medium

(pelarut).

Donor

orang yang berperan sebagai pemberi darah.

Eksositosis

proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel.

Ekspirasi

proses pengeluaran udara dari alat pernapasan.

Endositosis

proses keluarnya zat dari dalam sel.

Epitel

jaringan yang melapisi permukaan tubuh (epitelium), membatasi

antarorgan (mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga

dalam tubuh (endotelium).

Eritroblasto-

sis fetalis

kelainan pada bayi dimana telah terjadi ketidaksesuaian faktor

rhesus.

Eritrosit

sel darah merah.

Escherichia

coli

bakteri yang terdapat di dalam usus besar, membantu dalam proses

pembusukan sisa makanan dan menghasilkan vitamin K.

Esterogen

hormon kelamin yang dihasilkan oleh indung telur berfungsi untuk

merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita

termasuk binatang betina.

Eustachius

saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring.

Faring

bagian tubuh yang terletak di belakang rongga mulut dan hidung

berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan.

Fases

hasil pembusukan sisa makanan oleh bakteri di dalam usus besar.

Fertilisasi

proses bertemunya spermatozoa dengan ovum dan menghasilkan

zigot.

Fibrin

benang-benang halus yang tidak larut dalam plasma darah, ber-

fungsi menjerat sel-sel darah merah dan membentuk gumpalan

sehingga darah membeku pada daerah luka.

Fibrinogen

calon benang

¿

brin yang larut dalam plasma darah.

Filtrasi

proses penyaringan zat.

Floem

pembuluh tapis yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari

daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Foramen

magnum

rongga khusus yang terdapat di bawah tempurung kepala yang

menjadi tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah

yang menuju ke sumsum tulang belakang.

Ganglion

kumpulan badan sel saraf.

Gerak peris-

taltik

gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makan-

an masuk ke dalam lambung.

Gigi

alat pencernaan mekanik yang tumbuh di dalam lesung pada

rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi bukan

bagian dari kerangka.

Glosarium

285

Ginjal

sepasang organ tubuh yang terletak di dekat tulang belakang

berbentuk seperti biji kacang merah, berfungsi mengeluarkan hasil

metabolisme.

Glikolisis

penguraian gula dalam proses metabolisme.

Hati

organ tubuh yang berwarna kemerah-merahan terletak di kanan

atas rongga perut, berfungsi menghasilkan empedu.

Hemo

¿

li

kelainan genetis pada seseorang yang trombosit darahnya tidak

mengandung faktor pembeku.

Hemoglobin senyawa protein yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru

dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Hidung

alat pernapasan yang merupakan tempat pertama dilalui udara dari

luar.

Hormon

zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar

buntu.

Implantasi

proses menempelnya embrio ke dinding rahim.

Impuls

rangsangan yang dihantarkan melalui saraf.

Indera

alat tubuh yang mampu menerima rangsang tertentu.

Inspirasi

proses pemasukan udara ke dalam alat pernapasan.

Iritabilitas

kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

Isotonik

larutan-larutan yang mempunyai konsentrasi yang sama.

Jantung

alat pemompa darah dan pusat peredaran darah pada tubuh manu-

sia.

Jaringan

ikat

jaringan yang berfungsi mengikat atau mempersatukan jaringan-

jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ

serta menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ

tubuh.

Jaringan

otot

jaringan yang tersusun atas sel-sel otot, fungsinya menggerakkan

organ-organ tubuh.

Jaringan

saraf

jaringan yang tersusun atas sel-sel saraf atau neuron berfungsi

menerima dan menghantarkan rangsangan dari bagian tubuh yang

satu ke bagian yang lain.

Kaliptra

tudung akar, berfungsi melindungi akar terhadap kerusakan me-

kanis pada saat menembus tanah.

Karbohidrat

senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidro-

gen (H), dan oksigen (O).

Karboksi

hemoglobin

hemoglobin yang mengikat karbon dioksida.

Karbon

dioksida

senyawa dengan rumus kimia CO

2

, berupa gas tidak berwarna,

tidak berbau, dan tidak dapat terbakar merupakan hasil

pembakaran sempurna, pernapasan dan pembusukan.

Kartilago

tulang rawan.

Kekebalan

daya tahan, keadaan tahan terhadap penyakit.

Glosarium

286

Kim

makanan lembut seperti bubur hasil pencernaan oleh otot lambung

dan enzim.

Klorenkim

sel-sel parenkim yang mengandung kloro

¿

l.

Konduktivi-

tas sel

kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.

Kontraksi

pemendekan sel otot akibat adanya rangsangan.

Kulit

bagian tubuh yang berada paling luar melapisi dan melindungi ba-

gian di dalamnya serta berfungsi sebagai organ ekskresi.

Lakuna

rongga bekas sel-sel tulang keras yang telah mati.

Lambung

saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung ter-

letak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya

tertutup oleh hati, usus besar, dan limfa.

Laring

bagian tubuh yang terletak di antara faring dan trakea.

Lemak

senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan mutlak diper-

lukan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi

tidak menghasilkan energi.

Lentisel

lapisan gabus, berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan

penguapan.

Leukosit

sel darah putih.

Lingkaran

tahun

lapis-lapis lingkaran yang menunjukkan aktivitas pertumbuhan tiap

tahun.

Maag

luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari.

Makro nu-

trien

zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah

banyak (karbohidrat, protein, lemak).

Membran

selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia

lipoprotein.

Menstruasi

proses pembuangan sel telur yang sudah matang yang tidak men-

jalani fertilisasi.

Meristem

sekelompok sel yang tetap dalam fase pertumbuhan dan terus

menerus membelah.

Metaneph-

ros

organ tubuh pada hewan vertebrata yang berfungsi sebagai ginjal

permanen.

Mikro nu-

trien

zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam jumlah

sedikit (vitamin dan mineral).

Mineral

bahan kimia yang terdapat dalam makanan yang diperlukan oleh

tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi.

Misel

larutan dari campuran asam lemak, gliserol, dan empedu.

Nefron

satuan struktur ginjal yang terdiri atas badan malpighi dan tubulus

(saluran) yang panjang.

Neuron

sel saraf yang berfungsi mengirimkan pesan yang berupa rangsang

atau tanggapan.

Nukleus

inti sel yang bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di

sitoplasma.

Glosarium

287

Oksihemo-

globin

butir darah merah yang mengikat oksigen.

Oksidasi

peristiwa pembakaran, proses bereaksinya suatu zat dengan oksi-

gen.

Oksigen

molekul diatom yang ditemukan di atmosfer bumi, tak berwarna, tak

berbau, tak berasa, larut dalam air, dan menjadi komponen utama

pembakaran serta diperlukan oleh segala bentuk kehidupan.

Oogenesis

proses pembentukan ovum (sel telur) di dalam ovarium.

Opirtonefros organ tubuh pada hewan aves dan pisces yang berfungsi sebagai

ginjal belum permanen.

Osi

¿

kasi

proses pengerasan tulang.

Osmosis

perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan encer ke larutan

yang lebih pekat melalui dinding berpori halus.

Osmosis

perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan encer ke larutan

yang lebih pekat melalui dinding berpori halus (membran semiper-

miabel).

Osteoklas

sel perombak tulang.

Osteon

tulang sejati/tulang keras.

Osteoporo-

sis

gangguan tulang dengan gejala penurunan masa tulang sehingga

tulang menjadi rapuh.

Otot jantung otot yang mempunyai struktur seperti otot lurik, tetapi bekerja se-

perti otot polos, terletak pada jantung.

Otot polos

otot yang terletak pada saluran alat-alat dalam tubuh, bekerja di luar

kesadaran tanpa perintah otak.

Otot rangka otot yang melekat menutupi rangka disebut juga otot lurik.

Papila

tonjolan kecil pada permukaan lidah yang mengandung indera

pengecap.

Parenkim

sekelompok sel hidup dengan struktur morfologi dan

¿

siologi yang

bervariasi, dijumpai di setiap bagian tubuh tumbuhan.

Paru-paru

bagian tubuh yang terletak di rongga dada tepat di atas sekat dia-

fragma sebagai alat pernapasan.

Pencernaan

kimia

proses pelumatan makanan dengan menggunakan reaksi kimia.

Pencernaan

mekanik

proses pelumatan makanan dengan cara gerakan atau gesekan

Persendian

hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan.

Pilorus

bagian lambung yang berhubungan langsung dengan usus dua

belas jari dan berfungsi mengatur pengeluaran makanan dari lam-

bung.

Pita Kaspari bagian seperti pita yang terdapat pada sebagian besar sel endo-

dermis.

Plasmo-

desma

penjuluran sitoplasma pada noktah merupakan hubungan plasma

interseluler.

Glosarium

288

Plasmolisis

peristiwa tertariknya sitoplasma dari dinding sel akibat keluarnya air

dari dalam sel karena osmosis.

Podosit

sel-sel endotelium kapiler berpori yang terdapat pada glomerolus

untuk mempermudah penyaringan.

Polio

infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka,

akibatnya terjadi kelumpuhan.

Presipitin

antibodi yang dapat menggumpalkan antigen.

Protein

senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon (C), hidro-

gen (H), dan nitrogen (N). Selain unsur tersebut juga mengandung

unsur belerang (S) dan fosfor (P).

Protrombin

protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dapat dipecah

menjadi senyawa yang lebih kecil, salah satunya trombin.

Ptialin

enzim di dalam ludah yang berfungsi memecah amilum menjadi

maltosa.

Pulmo

bagian tubuh yang terletak di rongga dada atas tepat di atas sekat

diafragma dan berfungsi sebagai alat pernapasan dari luar.

Reabsorpsi

proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan.

Re

À

eks

gerakan yang terjadi tanpa disadari, impuls yang diterima berjalan

sangat cepat, dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rang-

sang tanpa memerlukan kontrol dari otak.

Resipien

orang yang menerima darah.

Ruminansia pola sistem pencernaan pada hewan memamah biak.

Saraf

suatu sistem yang mengendalikan dan mengatur aktivitas tubuh.

Seksual

berkenaan dengan seks.

Sel api

merupakan alat ekskresi pada platyhelmintes yang merupakan sel-

sel yang memiliki berkas silia menonjol ke saluran dan gerakannya

seperti nyala api.

Springter

esofageal

bagian lambung yang terdapat di ujung kardiak, berfungsi menjaga

makanan agar tetap di lambungnya.

Sinartrosis

hubungan antartulang yang sudah tidak dapat digerakkan lagi.

Sioplasma

bagian dalam sel yang berupa cairan.

Sistem

organ

kumpulan dari berbagai organ dan menjalankan tugas tertentu.

Sklerenkim

jaringan penguat dinding sekunder yang tebal, mengandung se-

nyawa lignin.

Spermato-

genesis

proses pembentukan dan pematangan spermatozoa oleh sel kela-

min jantan.

Spirometer

alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas paru-paru.

Tensimeter

alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.

Toksin

zat racun yang dibentuk dan dikeluarkan oleh organisme yang me-

nyebabkan kerusakan struktur, kerusakan total hidup atau keefek-

tifan organisme pada satu bagian.

Glosarium

289

Totipotensi

kemampuan yang dimiliki oleh setiap sel untuk berdeferensiasi

menjadi jaringan, kemudian menjadi tumbuhan baru yang lengkap

jika lingkungan mendukung.

Trakea

bagian tubuh yang berupa pipa panjangnya 10 cm, terletak di leher

dan rongga dada.

Trombosit

keping darah, disebut juga sel darah pembeku.

Turgor

tegangan di dalam sel saat vakuola penuh dengan zat cair.

Urine

zat hasil ekskresi dari ginjal.

Vaksin

toksin atau benih penyakit yang masih hidup dan aktif tetapi sudah

dilemahkan keaktifannya digunakan untuk memberikan kekebalan.

Vesika uri-

naria

kandung kemih merupakan tempat penampungan sementara urine

sebelum keluar tubuh.

Vitamin

zat kimia yang terdapat dalam makanan dan mutlak diperlukan oleh

tubuh manusia dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi tidak meng-

hasilkan energi.

Vitreous

humor

cairan bening yang mengisi rongga antara lensa dan retina.

Xilem

pembuluh kayu yang befungsi mengangkut air dan garam-garam,

mineral dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Indeks

290

Indeks

A

Abduksi

82

Abstinensi

268

Adaptasi gelap

230

Addison

226

Adduksi

82

Adenoid

174

Adrenalin

226

Aerenkim

37

Aglutinasi

98, 109

Aglutinin

98

Aglutinogen

98

Akson

56, 208, 209, 210

Aktin

79

Albumin

93

Alveolus

168, 171, 174, 175,

193

Amandel

108, 174

Ambeien

113

Am

¿

kribal

39

Am

¿

vasal

39

Amilase

145

Amiloplas

9, 13

Amilum

134, 145

Amnion

261, 262, 264

Ampula

235, 237

Amuboid

96

Anak ginjal

223

Anatomi

81

Androgen

254

Androgen/testosteron

253

Anemia

95, 112

Anisogamet

249

Ankilosis

84

Annelida

198

Antagonis

81

Anterior

223

Antibodi

93, 100, 109

Antigen

94, 98, 109

Aorta

104

Artritis

85

Asam amino

21, 134, 135,

148, 149, 191

ASI

267

Asido

¿

l

97

Asidosis

174

Atrium

102

Atropi

81

Autonom

214, 219

B

Bakteri

11, 152, 154, 155

Baso

¿

l

96

Bernapas

165

Bikonkaf

94

Bilik jantung

78

Bilirubin

95, 194

Biliverdin

194

Biogas

156

Blastosoel

260

Blastula

261

Bolus

155

Bronkiolus

167

Bronkitis

175

Bronkus

165, 167, 180

Buluh Malpighi

189

Buta warna

230, 232

C

Cairan limfa

236

Indeks Istilah

Indeks

291

Campak Jerman.

111

Cavernosa

251

Cavum nasalis

165

Crustacea

178

Cuping hidung

66

D

Darah

78, 93, 150, 168, 173

Daun telinga

66

Deaminasi

148, 190

Defekasi

151

Dehidrasi

140, 196

Dendrit

56, 208, 211

Depresi

82

Dermal

177

Dermatitis

239

Dermis

195, 238, 239

Diabetes melitus

196

Dia

¿

sis

69

Diafragma

167, 229

Diapedesis

96

Diartrosis

76

Diastol

103

Diastolik

113

Diferensiasi

33

Difteri

110

Difusi

19, 172, 177

Difusi fasilitator

19

DNA

6, 11

E

Echinodermata

177

Ekskresi

33, 189, 251

Ekspirasi

169

Ektoderm

262, 263

Elaioplas

9, 13

Embrio

34, 255, 260, 261,

262, 264

Em

¿

sema

175

Empedu

147, 148, 194

Empulur

45

Enkondral

67

Ensefalon

209, 215

Enzim

6, 10, 97, 135, 142,

145, 146

Eosin

97

Eosino

¿

l

96

Epiblas

261, 263

Epidermis

40, 42, 44, 45, 46,

48, 194, 238, 239

Epididimis

250, 254

Epi

¿

sis

69

Epiglotis

166

Epitelium

50, 241, 242

Ereksi

258

Erepsin

149

Eritropoeisis

95

Eritropoietin

95

Eritrosit

54, 94, 98, 99, 178

Esofagus

154

Estrogen

226, 254, 255, 260,

266, 269

F

Fagosit

96, 97

Fagositosis

23, 109

Faring

145, 154, 165, 166

Fasia

52

Felem

40

Feloderm

40

Fenilalanin

134

Fermentasi

155

Fertilisasi

249, 254, 260,

261, 263

Feses

140, 150, 194, 199

Fetus

261, 266

Fibrinogen

93, 98

Floem

38, 40, 43, 45, 49

Folikel de Graaf

226, 255,

260

Fotosintesis

9, 38, 44, 47, 49

Fraktura

82

FSH

226

G

Gagal ginjal

196, 197

Gamet

249

Generatif

249

Genetik

3, 112, 113, 255

Germ layer

262

Getah bening

54

Getah lambung

146, 147

Gigi

142, 143

Ginjal

135, 190, 200, 226,

263, 264

Gizi

133, 140

Globulin

93

Glomerulus

191, 196, 200

Glotis

166

Gondongan

111

Granula

96

H

Haid

255

Hamil

255, 259

Hati

95, 146, 147, 148, 190,

194, 263

HCl

146

Hemo

¿

li

97, 112

Hemoglobin

94, 95, 112,

171, 173, 174, 194

Hepar

194

Hepatitis

197

Heterogamet

249

Hidrofobik

5

Hilger Neelsen

174

Hipermetropi

232

Hipertensi

113

Hipoblast

261

Hipo

¿

sis

223, 225, 253, 260,

266

Hormon

83, 135, 222, 224,

225, 226, 227, 250,

253, 254, 263, 266,

269

Hormon antidiuretik

192

Indeks

292

Hormon estrogen

260, 261

Hormon insulin

226

Hormon kortison

226

Hormon melanosit (MIF)

224

Hormon noradrenalin

226

Hormon perangsang

melanosit

224

Hormon Pertumbuhan

254

Hormon progesteron

261

Hormon testosteron

253

Human chorionic

gonadotropin

269

I

Iga

73

Ileum

148, 149

Implantasi

256, 261

Impotensi

269

Imunisasi

85, 110

Indra

228

Indung telur

254

Infeksi

85, 96, 108, 152, 153

Infertilitas

269, 270

Insang

177, 178

Insersio

80

Insisivus

154

Inspirasi

169

Intermediet

209

Interoreseptor

208, 228

Inti

3, 11

Introitus

257

Isogamet

249

J

Janin

255, 256, 261, 264,

266

Jantung

93, 102, 103, 104,

105, 106, 1

13, 145,

263

Jaringan adiposa

54

Jaringan bunga karang

49

Jaringan darah

54

Jaringan epidermis

36

Jaringan epitel

50

Jaringan gabus

40

Jaringan ikat longgar

52

Jaringan ikat padat

52

Jaringan ikat serosa

56

Jaringan kolenkim

37

Jaringan lemak

54

Jaringan meristem

33, 34

Jaringan otot

50, 55

Jaringan parenkim

37, 42,

43, 45, 46

Jaringan pembuluh

41, 49

Jaringan pengangkut

38

Jaringan pengikat

50

Jaringan penunjang

52

Jaringan penyokong

52

Jaringan saraf

50, 56

Jaringan sklerenkim

37, 38

Jaringan spons

252

Jaringan tulang rawan

53

Jaringan tulang sejati

53

K

Kaliptra

41, 42

Kambium

35, 46

Kanalikuli

67

Kandungan

255

Kandung kemih

256, 257

Kanker

241

Kantung empedu

149, 190

Kantung inti telur

264

Kantung semen

250, 251

Kapiler

67, 96, 104, 105,

107, 168

Kapsul Bowman

191

Karbohidrat

134, 145, 147,

189

Kardiak

146

Karoten

10, 14

Kartilago

67, 75

Katabolisme

8

Katarak

232

Kekebalan

109

Kelenjar Cowper

251, 253

Kelenjar limfa

174, 269

Kelenjar ludah

143, 145

Kelenjar minyak

195

Kemoreseptor

241

Kerangka

65

Keratomalasia

232

Kerongkongan

143, 145

Kifosis

84

Klitoris

257, 258

Kloaka

179

Kloro

¿

l

9, 44, 47

Kloroplas

9, 11, 13, 33, 49

Kolenkim

12

Kolesterol

113, 148

Kontraksi

55, 65, 78, 80, 85,

102, 145, 165

Kontrasepsi

268

Korion

262

Kornea

228, 230, 232

Korteks

42, 44, 45, 46, 47,

190

Kram

85

Kretinisme

225

Kromosom

252, 255

Kulit

190, 194, 238, 239

L

Labirin membran

235

Labirin tulang

235

Laboratorium

3

Lakrimal

71

Laktase

149

Laktosa

149

Lakuna

67

Lambung

110, 142, 145,

146, 154

Lamina

47

Lapisan embrio

262

Lapisan epidermis

46

Indeks

293

Laring

165, 166

Leher

42

Lemak hewani

135

Lemak nabati

135

Lengkung re

À

eks

213

Lensa mata

232

Lensa negatif

232

Lenti sel

44

Leukemia

113

Leukopeni

96

Leukoplas

13

Leukorea

¿

siologis

258

Leukosit

54, 96

Lidah

143, 145, 241

Ligni

¿

kasi

38

Limfosit

97, 108, 110, 265

Limpa

95, 146, 148

Lingkaran tahun

46

Lipase

147, 149

Lipoprotein

5, 148

Lisosom

8, 10, 13, 23

Lobus

167

Lordosis

84

Luteinizing Hormone/LH

253

M

Maag

153

Makrofag

97

Makronutrien

133

Maksila

71

Malaria

112

Maltase

149

Maltosa

134, 145

Mamalia

263

Mandibula

71

Masa pubertas

253, 255,

259

Masa reproduktif

256

Master of gland

223

Materi genetik

249

Materi genetik DNA

252

Matriks

6, 53, 66, 67

Medula oblongata

216

Medula spinalis

209, 215,

217

Meiosis

9, 259

Mekanisme hormonal

252

Melanin

239

Membran

8, 12, 23, 135, 262

Menarkhe

258

Meningitis

111, 215

Menyusui

267

Mesenkim

53, 67

Mesoderm

262, 263

Meso

¿

l

49

Mesotelium

50

Metionin

134

Mielin

209

Mikro

¿

lamen

10

Mikronutrien

133

Mikrosefalus

83

Mikroskop

9

Mikrotubulus

10

Mineral

54, 133, 136

Minyak eteris

10

Mio

¿

bril

79

Mioglobin

78

Miokardium

78, 102

Miopi

232

Miosin

10, 79

Misel

149

Mitokondria

8, 11, 174, 191

Mitosis

9, 260

Molar

144, 154

molekul

4

Molekul globulin

109

Moluska

177

Monokotil

38, 41, 43, 44, 46

Monosakarida

134, 149

Monosit

97

Morula

260

Multipel Sklerosis

221

Mulut

142, 143, 145

N

Nasal

71

Nasofaring

166

Natrium

191

Nefritis

196

Nefron

190, 196

Nervus abdusen

219

Nervus auditori

219

Nervus fasial

219

Nervus glosofaring

219

Nervus hipoglosal

219

Nervus okulomotor

219

Nervus olfaktori

219

Nervus optik

219

Nervus spinal

219

Neuron

56, 208, 211

Neuron prasinapsis

211

Neurotransmitter

211

Neutro

¿

l

97

Nitrogen

134, 190

Nodus Ranvier

209

Noktah

5

Noradrenalin

211

Nukleolus

6

Nukleus

4, 6, 51, 94

O

Obliq bawah

230

Oksidasi

165

Oksigen

67, 78, 94, 95, 101,

103, 104, 106, 1

12,

113, 134, 135, 165,

171, 177, 178, 179,

180

Oksihemoglobin

95

Oksitoksin

266

Oksitosin

225

Omasum

154, 155

Oogenesis

255, 259, 260

Oogonia

266

Oogonium

255

Oosit

255

Indeks

294

Oosit primer

259

Oosit sekunder

259

Operkulum

178

Opistonefros

198

Opsin

230

Organ

207, 249, 251

Organ-organ reproduksi

249,

264

Organel

8, 10, 13

Organel sel

4, 6, 10

Organisme

3, 4, 249

Organisme hidup

3

Organisme multiseluler

4

Organisme seluler

4

Organ ampula (kristal)

237

Organ ekskresi

238

Organ kelamin

257

Organ Korti

235, 236

Organ reproduksi

250, 254,

257, 259

Organ reproduksi dalam

254

Organ reproduksi luar

251

Organ reproduksi perempuan

254

Organ reproduksi pria

249,

250

Organ reproduksi wanita

254

Organ respirasi

263

Origo

80

Orkitis

269, 270

Orofaring

166

Osi

¿

kasi

67, 265

Osmometer

20

Osmoregulasi

189

Osmosis

20, 136

Osteoartritis

85

Osteoklas

69

Osteon

53

Osteoporosis

83

Osteosit

67

Otak

209, 215, 216, 223,

229, 237, 263

Otak belakang

264

Otak besar

216

Otak depan

264

Otak kecil

216

Otak tengah

216, 264

Otolith

237

Otonom

78

Otot

65, 77, 79, 80, 82, 85,

98, 102, 103, 136,

140, 145, 167, 262

Otot-otot

263

Otot diafragma

169

Otot jantung

55, 65, 78

Otot lurik

55, 65, 78, 81, 151

Otot mata

230

Otot merah

78

Otot obliq

230

Otot pilorus

147

Otot polos

57, 65, 77, 78,

104, 225, 252

Otot putih

78

Otot rangka

78, 85

Otot rektus

230

Otot spingter

151, 155

Otot sterno hioideus

179

Ovarium

223, 226, 249, 254,

255, 259, 266, 269

Oviduk

269

Ovulasi

256, 259, 260, 261

Ovum

249, 255, 259, 260

P

Palatum

71

Palisade

49

Pangkal akar

42

Pangkal tenggorokan

165

Pankreas

223, 226, 263

Papila

241

Parasimpatik

78

Parathormon

225

Paratiroid

223, 225

Parenkim

41

Parietal

71

Parkinson

221

Pars membranosa

251

Pars pra-prostatica

251

Pars prostatica

251

Pars spongiosa

251

Paru-Paru

193

Paru-paru

95, 103, 104, 106,

167, 170, 175, 177,

189, 190, 200, 264

Patah tulang terbuka

82

Patah tulang tertutup

82

Payudara

255

Pektin

5, 12

Peleburan sel kelamin

249

Pelvis renalis

190

Pembelahan inti sel

14

Pembelahan meiosis

253,

259

Pembelahan sel

12, 263

Pembentukan sel limfosit

109

Pembuahan

249

Pembuahan (fertilisasi)

256

Pembuahan (ovulasi)

255

Pembuluh

104

Pembuluh balik

93, 104, 106

Pembuluh darah

93, 96, 195,

238, 252, 260

Pembuluh kapiler

105

Pembuluh kil

149

Pembuluh limfa

107

Pembuluh Malpighi

198

Pembuluh nadi

93

Pemfokusan

231

Pencernaan

33, 133, 135,

142, 146, 152, 154

Pencernaan kimiawi

142

Pencernaan mekanik

142

Penghasil minyak

257

Penis

250, 251, 252, 253,

258, 270

Penyakit

112, 133

Penyakit de

¿

siensi

138

Pepsin

147

Pepsinogen

147

Indeks

295

Peptidase

149

Pepton

149

Peredaran darah

105, 112

Pergerakan sel

10

Periderm

40

Perikambium

43, 45

Perikardium

102

Perikondral

67

Perikondrium

53

Perineum

257, 258

Perisikel

43, 45

Peristaltik

145, 146, 151

Peritonitis

152

Permeabilitias

191

Pernapasan

168, 177

Pernapasan sel

211

Peroksisom

10

Persalinan

254, 266

Persatuan sel kelamin

249

Persendian

65, 66, 75, 76,

80, 82

Pertumbuhan

133, 138

Pertumbuhan primer

34

Pertumbuhan sekunder

34,

35, 36

Pertusis

111

Perusakan oleh asam

110

Petiolus

47

Piameter

215

Pigmen

10, 13, 94, 230

Pigmen antosian

12

Pigmen empedu

95

Pigmen ungu

230

Pilorus

146

Pinositosis

23

Pipa udara

264

Pit

5

Plasenta

257, 261, 266

Plasma

23, 174, 191

Plasma darah

54, 93, 98, 99,

193

Plasma protein

148

Plasmodesma

5

Plasmodium

112

Plastida

9, 12, 13

Pleura

167

Pleura parietalis

167

Pleura visceralis

167

Pleuritis

175

Pneumokokus

174

Pneumoni

174

Pneumonia

111, 174, 175

Polio

85, 222

Polip

108, 174

Polipeptida

95, 149

Polisakarida

110, 134, 155

Pons varolii

216

Pontensial membran

21

Porta hepatica

106

Posterior

223, 225

Postsinapsis

211

Preputium

258

Presbiopi

232

Presipitin

109

Progesteron

227, 255, 260,

261

Prokambium

45

Promeristem

34

Pronasi

82

Proses oogenesis

254

Prostaglandin

266

Prostat

251

Prostatitis

269, 270

Protein

4, 6, 13, 54, 55, 79,

93, 98, 133, 134, 135,

147, 148, 155, 189,

192, 254

Protein aktin

10

Protein hewani

134

Protein nabati

135

Proteoplas

9, 13

Proteosa

147

Protoplas

38

Protoplasma

3

Protozoa

155, 177

Protrombin

97

Provitamin

74

Psoriasis

198

Ptialin

145

Pubertas

253, 256

Puber labium mayor

258

Pucuk daun

12

Pulmo

165, 167, 193

Pulmo dekster

167

Pulmo sinister

167

Pupil

229

R

Rabun dekat

232

Radiasi

113

Radiolaria

16

Radix

41

Rahang bawah

265

Rahim

254, 256, 257, 263

Rahim (uterus)

256

Rakitis

83

Rambut akar

42

Rambut pubis

253

Rangka

65, 69, 82, 136, 262

Rangka anggota gerak

65

Rangka badan

65

Rangka kepala

65

Rangka sel

10

Reabsorpsi

83, 191

Regulasi

207

Rektum

256

Rektus eksternal

230

Rektus inferior

230

Rektus internal

230

Relaksasi

80, 81, 102

Relaksin

266

Rematoid

85

Renin

146, 147

Repoduksi Aseksual

249

Reproduksi

249

Reproduksi generatif

249

Reproduksi Seksual

249

Reproduktif

256

Indeks

296

Reptilia

179

Reseptor

208, 228, 234

Resid

170

Resipien

98

Respirasi

6, 8, 65, 78, 174

Retikulum

154, 155

Retikulum endoplasma

6, 11

Retina

229, 230

Retinin

230

Rhesus

100

Ribosom

11

Ringworm

197

Rodopsin

230

Rongga hidung

165

Rongga rahim

257

Rongga sel

12

Rongga uterus

261

Rongga vestibulum

235

Ruang antarsel

45, 48, 49

Rubella

111

Rumah siput

235

Rumen

154, 155

S

Saccus abdominalis

180

Sakulus

235, 237

Sakus pneumatikus

180

Saliva

145

Saluran Havers

67

Saluran jantung

264

Saluran pencernaan

262,

269

Saluran pengeluaran

250,

251

Saluran telur

254, 255, 257

Saluran timpani

235, 236

Saluran vas deferens

268

Saluran vestibulum

235, 236

Saraf parasimpatik

220

Saraf sensorik

56

Saraf simpatik

195, 220

Sekresi

51, 147

Seksual sekunder

269

Sekum

155

Selaput inti

6, 10

Selaput lendir

257

Selulosa

5, 33, 155, 156

Sel basilus

230

Sel darah merah

54, 93, 94

Sel darah putih

54, 93, 96,

265

Sel kerucut (sel konus)

230

Sel Leydig

253

Sel oosit primer

260

Sel parenkim

12

Sentriol

10, 12

Serabut saraf

209, 210, 215,

217

Serum

94

S

¿

gmomanometer

103

Siklus glukosa

174

Siklus Krebs

8, 174

Simpul saraf

209

Sinapsis

210, 211

Sindrom Down

113

Sintesis

4

Sistem ekskresi

262

Sistem imun

110

Sistem organ

58

Sistem pengatur

207

Sistem peredaran darah

262

Sistem saraf

208, 221

Sitoplasma

3, 4, 6, 10, 11,

13, 33, 174, 208, 21

1

Sklereid

38

Skoliosis

84

Sperma

227, 249, 251, 252,

256

Spermatosit

254

Stele

43, 45, 46, 47

Stomata

44, 47, 48

Sukrosa

134, 149

Sumsum belakang

209

Sumsum tulang

74

Sumsum tulang belakang

213, 217, 222

T

Talamus

216

Talasemia

112

Tali pusat

263, 265

Tekak

143, 165, 166

Telur

255

Temporal

71

Tendon

66, 80, 85

Tenggorokan

166

Tengkorak

69, 72, 74

Tensimeter

103

Terminal akson

211

Tetanus

109, 111

Tiroid

223, 225

Tiroksin

225

Titik kaspari

42

Toksik

198

Tonsil

108

Toraks anterior

180

Toraks posterior

180

Trakea

38, 57, 66, 166, 167,

180, 264

Transfusi darah

93, 98

Transportasi

33, 101

Trombokinase

97

Trombosit

54, 97

Tubektomi

268

Tuberkulosis

175

Tudung akar

42

Tukak lambung

152

Tulang

65, 66, 69, 71, 80,

95, 1

13, 263

Tunas aksiler

46

Turgor

5, 12

U

Ubun-ubun

72

Udara

165, 166

Udara komplementer

170

Indeks

297

Udara residu

170

Udara sisa

170

Udara suplementer

170

Udara tidal

170

Ujung-ujung saraf perasa

252

Ulut

145

Urat saraf

209, 218

Urea

135, 148, 190, 196

Uremia

197

Ureplasma urealyticum

270

Ureter

191, 192

Uretra

191, 250, 251, 252,

253, 270

Urinasi

251

Urine

140, 190, 191, 192,

200

Urobilinogen

190

Urogenital

200

Usus

56, 133, 142, 148, 156

Usus besar

150, 151

Usus dua belas jari

148, 149

Usus halus

135, 146, 148,

149

Usus primitif

262

Uterus

254, 260, 261, 266,

269

Utrikulus

235, 237

V

Vagina

256, 257, 258, 269

Vaksin

110

Vaksinasi BCG

110

Vaksin three in one

110

Vakuola

10, 12, 16

Vakuola kontraktil

10

Vakuola sentral

33

Valvula bicuspidalis

102

Valvula tricuspidalis

102

Varises

113

Vasektomi

268

Vasopresin

225

Vas deferens

250, 251

Vegetatif

249

Vena

104

Vena kava

104

Vena pulmonalis

104, 173

Vena sistemik

173

Ventrikel

80, 102, 104

Vertebrata

177, 190

Vesikel

23

Vesikula seminalis

250, 251

Vesikula sinapsis

211

Vestibulum

235, 237

Virus

85, 197, 269

Virus herpes

270

Virus parotitis

270

Vitamin

74, 83, 97, 133, 135,

138, 148, 150

Vitreous humor

230

Von Recklinghousen

225

Vulva

257

X

Xanto

¿

l

14

Xilem

38, 40, 43, 45, 49

Y

Yolk sac

262

Z

Zat besi

95, 112

Zat kapur

66, 136

Zat perekat

66, 67, 83

Zigomatik

71

Zigot

255, 260, 263

Hooke, Robert

3

Landsteiner, Karl

98, 100

Levine

100

Purkinje, Johannes

3

Schleiden

3

Schwann

3

Indeks Pengarang

Soedarmo, Poorwo

139

Soeharso, Prof Dr Raden

85

Glosarium

298

Daftar Pustaka

Campbell, N.A, Reece, J. B. dan Mitchell, L. G. 1999.

Biology

. Benyamin

Cummings. Menlo Park.

Distefano, M. 2004.

Homework Helpers Biology

. Career Press. USA

Hutapea, A.M. 2005.

Keajaiban-keajaiban dalam Tubuh Manusi

a. Gramedia.

Jakarta.

Mulyani, S. 2006.

Anatomi Tumbuhan

. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Nugroho, L.H. dan Sumardi, I. 2002.

Biologi Dasar

. Penebar Swadaya.

Depok

Raven, C.P. 2003.

Atlas Anatomi (terjemahan)

. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Stans

s

eld, W., Cano, R. J. dan Colomc, J. S. 2006.

Biologi Molekuler dan Sel

.

Erlangga. Jakarta.

Villee, C.A., Walker, Warren F. dan Barnes, Robert D. 1988.

Zoologi Umum

.

Penerbit Erlangga. Jakarta.

Walker, R. 2003.

Ensiklopedi Mini Tubuh Manusia (terjemahan)

. Erlangga.

Jakarta.

Wibowo, D.S. 2005.

Anatomi Tubuh Manusia

. Grasindo. Jakarta.

Yahya, H. 2005.

Keajaiban pada Penciptaan Tumbuhan

. Dzikra. Bandung.

Yahya, H. 2005.

Manusia dan Alam Semesta

. Dzikra. Bandung.

Yahya, H. 2005.

Rahasia Kekebalan Tubuh

. Dzikra. Bandung.

http://www.documentation

center for the Biology Prenatal Development DVD

Microsoft Encarta, 2005.

http://www.free.vlsm.org/Biologi.

http://www.harunyahya.com.

http://www.wikipedia.org

298